Bank Sampah Penting untuk Edukasi Warga
Upaya meminimalisir sampah di Ibukota terus dilakukan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Salah satu upaya tersebut dengan pengadaan bank sampah di berbagai lokasi.
Betapa pentingnya kita harus mengedukasi masyarakat untuk membuat bank sampah
Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta, Isnawa Adji mengatakan, dengan adanya bank sampah warga mendapatkan edukasi untuk memilah sampah pada sumbernya.
"Kalau perlu di tiap RT, di setiap pasar tradisional bikin bank sampah.
Betapa pentingnya kita harus mengedukasi masyarakat untuk membuat bank sampah ," ucap Isnawa, Sabtu (24/10).Kelurahan Cipinang Besar Utara Bagikan Gerobak SampahDikatakan Isnawa, sebanyak 133 pasar tradisional di Ibukota banyak menghasilkan sampah organik dengan jumlah berkisar 90-95 persen.
"Tentunya, hasil buangan ini kalau ditangani dengan baik dengan konsep 3R (Reuse, Reduce, Recycle), pasar-pasar tradisional akan punya banyak kompos dan pupuk dari hasil pengolahan sampah organik," tutur Isnawa.
Selain itu, kata Isnawa, di setiap sekolah siswa dapat membawa sampah organik dari rumah untuk disetorkan ke bank sampah di sekolah masing-masing. Dengan hal itu, siswa dapat mendapatkan imbalan dan dapay digunakan untuk keperluan sekolah.
"Bisa beli buku, sepatu, kaos kaki. Yang terpenting anak-anak bisa didik, diedukasi, bisa cinta kebersihan, dan mereka bisa menghargai sampah sebagai limbah ekonomis," tandas Isnawa.