Disdik DKI Tak Menjamin Kebocoran Soal UN SMP
Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta mulai mendistribusikan naskah soal Ujian Nasional (UN) tingkat SMP/MTs dan SMPLB ke lima wilayah kota dan satu kabupaten di DKI Jakarta, Sabtu (3/5). Puluhan ribu lembar naskah UN itu tiba dari percetakan di Sidoarjo, Jawa Timur pada Jumat (2/5) pukul 22.00. Namun naskah baru didistribusikan ke sub-sub rayon hari ini mulai pukul 05.00.
Kalau kebocoran soal, kami tak bisa menjamin karena yang membuat soal itu kan tim dari pusat, Kemendiknas
Di Jakarta Timur, seluruh naskah UN transit di rayon yang terletak di SMPN 255 Duren Sawit. Kemudian di Jakarta Pusat di SMPN 1 Cikini, Jakarta Selatan di SMPN 19, Jakarta Utara di SMPN 30 Koja, Jakarta Barat 45 Cengkareng. Untuk Kepulauan Seribu, sementara naskah transit di SMPN 30 Koja, pada Minggu (4/5) baru didistribusikan di lima sub rayon yang ada di lima pulau.
Wakil Kepala Disdik DKI, Istaryatiningtias mengatakan, seluruh naskah UN dalam kondisi disegel dan dikawal ketat kepolisian dari Sidoarjo. Namun mulai hari ini, pengawalan dilakukan dari aparat Polda Metro Jaya, saat didistribusikan ke sub-sub rayon di DKI.
Antisipasi Kebocoran, Distribusi Soal UN Dikawal PolisiIstaryatiningtias mengaku optimis, pelaksanaan UN SMP/MTs dan SMPLB di DKI dapat berjalan lancar. Kemudian mengenai kemungkinan adanya selipan soal yang berisikan unsur politik, seperti terjadi saat UN SMA, diharapkan tak ada lagi. Terlebih naskah sudah dipersiapkan lebih baik lagi.
"Kalau kebocoran soal, kami tak bisa menjamin karena yang membuat soal itu kan tim dari pusat, Kemendiknas," ujar Istaryatiningtiyas.
Sementara, Kasudin Pendidikan Dasar (Dikdas) Jakarta Timur, Nasrudin mengatakan, ada empat sub rayon SMP dan dua sub rayon MTS di wilayahnya. Seluruh naskah, dari rayon di SMPN 255 langsung didistribusikan ke enam sub rayon yang ada. Kemudian pada hari Senin (5/5) pukul 05.30, naskah dibagi ke sekolah-sekolah dengan pengawalan ketat kepolisian.
"Setiap siswa akan mendapatkan soal yang berbeda, sehingga tidak bisa mencontek satu sama lain. Saat UN, setiap kelas diisi oleh 20 siswa. Dengan demikian ada 20 model model naskah UN, namun seluruh naskah ini standar nasional," ujar Nasrudin.
Menurutnya, naskah dari percetakan dibagi dalam tiga jenis paket. Untuk paket besar berisi 20 naskah, paket sedang 15 naskah dan paket kecil 10 naskah. Percetakan juga menyiapkan naskah cadangan, dan naskah untuk UN susulan.
Di tempat terpisah, Kasudin Dikdas Jakarta Selatan, Didi Sugandi menuturkan siswa yang tidak mengikuti UN utama wajib melampirkan surat keterangan. Jika sakit maka ada keterangan dokter. Jika tanpa keterangan maka siswa tersebut dianggap mengundurkan diri sehingga tidak bisa mengikuti UN susulan.
"Dulu ada UN ulangan bagi yang tak lulus. Namun saat ini sudah dihapus, sehingga bagi yang tak lulus dipersilahkan mengikuti ujian paket B atau ikut UN tahun berikutnya," ujar Didi Sugandi.
Namun umumnya siswa memilih mengikuti ujian paket B daripada UN tahun berikutnya. Sebab ijazah paket B nilainya setaraf dengan ijazah UN. Ijazah tersebut dapat digunakan mendaftar ke SMA negeri maupun swasta.
Dalam catatan Disdik DKI, total sekolah penyelenggara UN SMP/MTs dan SMPLB sebanyak 1.398 sekolah dan paket B sebanyak 225 PKBM. Terdiri dari SMP 1.109 sekolah, MTs 243 sekolah, SMPLB 46 sekolah dna paket B 225 PKBM.
Jumlah peserta UN SMP/MTs dan SMPLB sebanyak 132.007 siswa dan paket B sebanyak 3.976 siswa. Terdiri dari SMP 113.993 siswa dengan jumlah pengawas 12.402 petugas, MTs 17.806 siswa dengan 2.004 pengawas dan paket B sebanyak 3.976 siswa dengan 394 pengawas.
Untuk peserta UN tuna netra (braille), SMPN 266 sebanyak 2 siswa, SMPN 191 sebanyak 2 orang dan SMP Pembina sebanyak 1 orang.