Peserta Ujian Paket B di Jaktim Meningkat
Peserta Ujian Nasional Pendidikan Kesetaraan (UNPK) Paket B tahun 2014 di Jakarta Timur mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun 2013 lalu. Dari 769 peserta UNPK Paket B tahun lalu meningkat tajam menjadi 1.037 peserta yang akan mengikuti ujian pada Senin (5/5) besok.
Ada peningkatan secara jumlah peserta paket B jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya
Kasudin Pendidikan Menengah (Dikmen) Jakarta Timur, Budiana, mengatakan, sebanyak 1.037 peserta Paket B yang akan mengikuti UNPK di Jakarta Timur. ”
Ada peningkatan secara jumlah peserta paket B jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya,” ujar Budiana, Minggu (4/5).Dikatakan Budiana, program Paket B itu bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pendidikan serta menjamin pemerataan kesempatan untuk memperoleh pendidikan setara pendidikan SMP. Sehingga, masyarakat yang karena berbagai alasan tidak dapat mengikuti jalur pendidikan formal mendapatkan kesempatan yang sama yakni mendapatkan pendidikan.
Disdik DKI Tak Menjamin Kebocoran Soal UN SMPDi Jakarta Timur, kata Budiana, peserta UNPK program Paket B dibagi di tiga lokasi pelaksanaan, yakni di SMA Negeri 22 di Jalan Kramat Asem Matraman, dengan 440 orang peserta yang tersebar di 22 ruangan. SMK Negeri 40 di Jalan Nanas I Utan Kayu Matraman dengan 240 peserta yang tersebar di 12 ruangan. SMA Negeri 31 Jalan Kayu Manis Timur Matraman dengan 357 peserta yang tersebar di 18 ruangan. "Untuk posko di Jakarta Timur berada di SMA Negeri 22 yang terletak di matraman," ucapnya.
Untuk standar kelulusan Paket B, lanjut Budiana, tidak ada perbedaan dengan SMP pada umumnya. "Ada kriteria yang harus dipenuhi agar mereka dinyatakan lulus. Kriteria kelulusannya, yakni seluruh mata pelajaran yang diujikan mencapai paling rendah 5,5 dan nilai akhir setiap mata pelajaran paling rendah 4,0," jelasnya.
Untuk memastikan kelancaran pelaksanaanya, tambah Budiana, B, pihaknya menugaskan 104 pengawas dan 26 panitia. Panitia itu disebar di tiga lokasi pelaksanaan UNPK. Yaitu, 14 orang di SMA Negeri 22, enam Orang di SMK Negeri 40 dan enam orang di SMA Negeri 31. Sementara untuk pengawasan, di SMA Negeri 22 ada 44 orang, di SMK Negeri 40 ada 24 orang, dan di SMA Negeri 31 ada sebanyak 36 orang
"Mereka terdiri atas guru formal, guru pondok pesantren, dan pamong belajar SKB Kota Administrasi Jakarta Timur. Persiapan pelaksanaan program paket B di Jakarta Timur sudah sangat matang,” tandas Budiana.