Data Kader Jumantik Harus Sesuai Fakta
Seluruh kader jumantik di setiap wilayah agar memberikan data yang valid terkait Angka Bebas Jentik (ABJ). Hal ini diperlukan untuk mendeteksi potensi penularan dan penyebab penyebaran Demam Berdarah Dangue (DBD), sehingga bisa dilakukan tindakan penanggulangan.
Data-data yang disampaikan harus real. Saya minta dari puskesmas juga menyampaikan agar jumantik memberikan data yang valid
"Data-data yang disampaikan harus real. Saya minta dari puskesmas juga menyampaikan agar jumantik memberikan data yang valid, supaya kita bisa mengambil kebijakan itu tepat," kata Bambang Musyawardana, Wali Kota Jakarta Timur, saat melakukan pemantauan PSN di Kelurahan Utan Kayu Selatan, Matraman (30/10).
Menurut Bambang, jangan karena ingin terlihat bagus, data di lapangan dimanipulasi. "Jangan di laporan ABJ-nya bagus tapi kenyataan di lapangan kasus DBD tinggi, ini sangat tidak arif. Karena data ini nyampe ke pimpinan, anda dan kita bisa kena," ucapnya.
448 Warga Jakbar Terjangkit DBDBambang mencontohkan kasus DBD yang ada di Kecamatan Matraman lebih rendah dari Kecamatan Duren Sawit, periode Januari-Oktober. "Di sini (Kecamatan Matraman) dari Januari sampai Oktober cuma 64 kasus DBD, lebih kecil dibandingkan di Duren Sawit yang memang tinggi kasusnya. Lalu kalau kemudian sampai ditemukan malah di sini yang tinggi, kan celaka," tandas Bambang.