You don't have javascript enabled. Good luck with that.
Pencarian
Basuki Heran Proyek ITF Tak Kunjung Jalan
.
photo Ilustrasi - Beritajakarta.id

Basuki Dorong Proyek ITF Segera Dibangun

Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengaku heran proyek pembangunan fasilitas pengolahan sampah terpadu atau Intermediate Treatment Facilities (ITF) tak kunjung berjalan. Padahal dengan adanya ITF maka Jakarta tidak lagi hanya bergantung dengan Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, Bekasi.

Kami kan mau bangun incenerator (tempat pembakaran sampah) ITF yang selalu gagal

"Kami kan mau bangun incenerator (tempat pembakaran sampah) ITF yang selalu gagal. Selama tiga tahun dari zaman Pak Jokowi kami mau bangun incenerator, gagal terus. Saya nggak tahu itu ada motif apa dan kenapa selalu gagal," kata Basuki di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (3/11).

DKI akan Bangun Dua Fasilitas Pengolahan Sampah

Mantan Bupati Belitung Timur ini menyebutkan, jika pembangunan ITF tidak berjalan maka DKI akan terus bergantung dengan TPST Bantargebang. Padahal Basuki mencium adanya permainan dalam pengelolaan sampah di lokasi tersebut.

"Saya nggak tahu ada motif apa, kalau gagal terus kan saya harus kirim sampah ke Bantargebang," ujar Basuki.

Pemprov DKI Jakarta juga telah membeli lahan di Desa Ciangir, Kecamatan Legok, Kabupaten Tangerang, sebagai alternatif pembuangan sampah. Namun saat ini izinnya juga disetop. Padahal semula peruntukkan lahan tersebut diperbolehkan untuk membuang sampah.

"Yang pasti kita dibuat tergantung kepada Bantargebang, giliran sudah putus pasti masalah," keluh Basuki.

Basuki pun telah memutuskan tidak akan lagi melibatkan swasta dalam pembangunan tempat pengelolaan sampah terpadu dalam kota atau ITF. Basuki langsung menunjuk PT Jakarta Propertindo (Jakpro) menjadi pengembangnya. Di ITF sampah diolah dengan teknologi berbasis incenerator, yang memiliki kelebihan mereduksi sampah hingga 90 persen dan mengurangi emisi gas ruang kaca.

Setidaknya ada empat lokasi yang akan dibangun ITF, yakni Sunter, Cakung-Cilincing, Marunda dan Duri Kosambi. Luas lahan ITF di Cakung-Cilincing delapan hektare, lebih luas dari lahan ITF Sunter. Dulu di lahan ITF Cakung-Cilincing sudah pernah dikelola tempat pembuangan sampah dengan nama Pusat Daur Ulang Kompos (PDUK). Kemudian akan ditingkat dengan menggunakan program ITF.

Sementara ITF Marunda, direncanakan mampu mengolah sampah hingga 1.500 ton per hari. ITF ini rencananya dibangun di atas lahan seluas 12 hektare dan merupakan bagian terintegrasi dari Kawasan Ekonomi Khusus Marunda.

Berita Terkait
Berita Terpopuler indeks
  1. Kalahkan Juara Bertahan, Atlet Tarung Derajat Fariuddin Ishafahani Raih Emas di PON XXI

    access_time19-09-2024 remove_red_eye1255 personAldi Geri Lumban Tobing
  2. Salip Jatim, Jakarta Pimpin Perolehan Medali Emas PON XXI

    access_time14-09-2024 remove_red_eye1235 personAldi Geri Lumban Tobing
  3. Ini Penerima DTKJ Award 2024

    access_time19-09-2024 remove_red_eye1182 personTiyo Surya Sakti
  4. Warga Serbu Pasar Murah di Kelurahan Dukuh

    access_time18-09-2024 remove_red_eye1067 personNurito
  5. Heru Harap Transportasi Publik Jakarta Terintegrasi Menyeluruh

    access_time17-09-2024 remove_red_eye800 personBudhi Firmansyah Surapati