Basuki akan Cuci Gudang Direksi Transjakarta
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) akan melakukan cuci gudang Direksi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Transjakarta pada tahun depan. Hal ini dilakukan lantaran kinerja direksi dianggap belum maksimal.
Payah lah, direksi kita ini payah. Pasti evaluasi, tahun depan semua. Kalau enggak bisa kasih opini yang betul, cuci gudang semua
"Payah lah, direksi kita ini payah. Pasti evaluasi, tahun depan semua. Kalau enggak bisa kasih opini yang betul, cuci gudang semua," ujar Basuki di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (30/11).
Basuki mengaku, untuk penggantian direksi BUMD lebih mudah. "Kalau direksi lebih gampang, karena 100 persen (saham) punya kami, tinggal saya tanda tangan saja selesai. Enggak perlu rapat-rapat, pokoknya bisa kami panggil," ucapnya.
Basuki: Sopir Nggak Betul, DiberhentikanBasuki mengatakan, sanksi terhadap operator terlalu ringan. BUMD Transjakarta dinilai tidak berani memberikan sanksi berat dengan pencabutan kontrak terhadap operator yang nakal. Sebab saat ini BUMD Transjakarta belum memiliki bus yang cukup.
"Sekarang kamu berani enggak, hukum operator dicabut kontraknya? Enggak berani. Karena kamu enggak punya bus. Enggak cukup bus kamu. Kalau cabut kontrak penumpang akan terbengkalai," tuturnya.
Basuki telah memerintahkan direksi untuk terus membeli bus. Namun hingga kini belum dapat terealisasi. "Saya perintahkan direksi, anda harus beli bus yang cukup. Kalau operator banyak silakan saja, kami mau bikin 24 jam," katanya.
Basuki akan memberikan subsidi berapa
pun untuk Transjakarta. Asalkan warga di sekitar Jakarta, mau pindah ke moda transportasi massal ini. "Anda mau Rp 3 triliun sampai Rp 5 triliun, subsidi juga enggak apa-apa. Asal orang Jakarta, Tangerang, Depok, dan sekitarnya, naik busnya murah," tandasnya.