You don't have javascript enabled. Good luck with that.
Pencarian
Memasuki Ramadhan, Sudin Peternakan Jakpus Sidak Daging di Pasar
Sudin Pe.
photo doc - Beritajakarta.id

Selama Ramadhan, Jakpus Gelar Razia Daging

Meningkatnya kebutuhan masyarakat akan daging di bulan Ramadhan biasanya dimanfaatkan oknum pedagang nakal untuk mencari keuntungan berlipat dengan menjual daging celeng, sapi gelonggongan, dan daging ayam berformalin.

Kita akan lakukan razia di pasar tradisional dan modern untuk mengantisipasi peredaran daging celeng, gelonggongan, dan berformalin selama bulan puasa

Untuk mengantisipasi peredaran daging ilegal tersebut, Suku Dinas Peternakan dan Pertanian Jakarta Pusat akan menggelar razia di pasar-pasar tradisional dan modern yang tersebar di delapan kecamatan selama bulan puasa nanti.

"Kita akan lakukan razia di pasar tradisional dan modern untuk mengantisipasi peredaran daging celeng, gelonggongan, dan berformalin selama bulan puasa," ujar Ishom Setyawan, Kasudin Peternakan dan Pertanian Jakarta Pusat, Selasa (10/6).

Waspada Ikan Berformalin Beredar di Jakut

Razia daging di pasar-pasar selama Ramadhan ini merupakan kegiatan rutin yang selalu digelar setiap tahun. Kegiatan tersebut biasanya dimulai usai makan sahur bersama dengan petugas Satpol PP dan Polda Metro Jaya.

"Kita juga gandeng Laboratorium Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Provinsi DKI di Ragunan," katanya.

Ishom menjelaskan, nantinya petugas akan mengambil sampel daging yang dijual pedagang di pasar. Sehingga bisa diketahui daging mana yang terindikasi berformalin, celeng, dan gelonggongan.

"Mobil lab itu jalan ikut kita sidak, daging hewan diambil sampel lalu dicek ke mobil lab. Jadi bisa ketahuan mana daging berformalin, celeng, dan sebagainya," ujarnya.

Selain daging berformalin, lanjut Ishom, pihaknya juga menyasar daging impor yang dijual pedagang di pasar. Sebab, berdasarkan aturan, daging impor tidak bisa diperjualbelikan di pasaran. "Daging impor hanya diperuntukan bagi hotel, restoran, dan katering (Horeka)," terangnya.

Ia menegaskan, para pedagang yang kedapatan menjual daging berformalin, celeng, gelonggongan, dan impor akan diberikan peringatan. Daging-daging berbahaya tersebut nantinya akan disita dan dikumpulkan lalu dimusnahkan secara massal.

"Daging kita sita dan musnahkan. Penjualnya kita panggil lalu kasih pengarahan agar jangan sampai menjual daging seperti itu lagi. Mereka juga kita suruh buat berita acara," tegasnya.

Ishom menambahkan, pada razia tahun lalu, pihaknya berhasil mengumpulkan 400 kilogram lebih daging berbahaya. Daging itu selanjutnya dimusnahkan di Rumah Potong Hewan (RPH) Petukangan, Jakarta Selatan.

"Pemusnahannya digabung dengan hasil sitaan Sudin Peternakan dan Perikana di semua wilayah Jakarta," ungkapnya.

Berita Terkait
Berita Terpopuler indeks
  1. Transjabodetabek Rute Vida Bekasi-Cawang Resmi Beroperasi

    access_time15-05-2025 remove_red_eye2609 personDessy Suciati
  2. Komisi E Usul Penambahan SLB di Jakarta

    access_time18-05-2025 remove_red_eye1213 personFakhrizal Fakhri
  3. Dukung Transportasi Umum Gratis di Jakarta, Bank DKI Luncurkan JakMob

    access_time12-05-2025 remove_red_eye1013 personAldi Geri Lumban Tobing
  4. 30 Jakpreneur Ramaikan Bazar UMKM di Pasar Rebo

    access_time15-05-2025 remove_red_eye1010 personNurito
  5. Pembersihan Puing Sisa Kebakaran Cipinang Ditarget Rampung Hari Ini

    access_time15-05-2025 remove_red_eye798 personNurito

Hitung Mundur 22 Juni 2027

00
Hari
00
Jam
00
Menit
00
Detik