Jembatan Gantung di Grogol Nyaris Ambruk
Jembatan Gantung Setiakawan yang menghubungkan Kelurahan Grogol, Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat, dengan Kelurahan Duri Pulo, Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat, kondisinya sudah nyaris ambruk. Bahkan, tali baja yang menjadi penyangga utama jembatan pada satu sisinya terputus hingga membuat jembatan miring.
Saya dan teman sedang nyari cacing di bawah jembatan, tiba-tiba bunyi krek, saya lihat seorang ibu dan anaknya sedang melintas. Saya teriak agar mereka berlari. Dari situ jembatan miring
Syamsul (54), warga RW 06, Kelurahan Grogol mengatakan, tali baja penyangga tersebut putus sejak Jumat (6/6) lalu. Saat putus, ada seorang ibu bersama kedua anaknya sedang melintas di jembatan yang berada di atas Kanal Banjir Barat (KBB) tersebut. Beruntung mereka dapat lari ke ujung jembatan sebelum tercebur.
“Saya dan teman sedang nyari cacing di bawah jembatan, tiba-tiba bunyi krek, saya lihat seorang ibu dan anaknya sedang melintas. Saya teriak agar mereka berlari. Dari situ jembatan miring,” ujar Syamsul, Kamis (12/6).
SDN Malakasari 13/15 Terancam AmbrukSyamsul menambahkan, sejak dua tahun terakhir, bawah jembatan bantaran KBB juga kerap dijadikan tempat pembakaran sampah oleh warga sekitar. Celakanya, besi baja pengikat tali tersebut ikut terbakar sehingga membuatnya cepat rusak. “Saya yakin tali itu putus karena terus-terusan terkena panas bakaran sampah. Soalnya yang putus persis di atas bakaran sampah,” ungkapnya.
Ia dan sejumlah warga lainnya berharap jembatan itu segera diperbaki. Sebab keberadaan jembatan itu merupakan jembatan yang terdekat untuk menghubungkan wilayah Grogol dan Gambir. Terlebih, warga sekitar juga kerap berbelanja di Pasar Grogol untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Sementara, jembatan terdekat berada di Kelurahan Kalianyar yang jaraknya berkisar satu kilometer. Begitu juga Jalan Kyai Tapa yang berjarak kurang lebih satu kilometer dari jembatan tersebut.
Terkait hal itu, Kepala Bidang Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Dinas Pekerjaan Umum (PU) DKI Jakarta, Juaini Yusuf mengatakan, pihaknya akan turun ke lapangan untuk melihat seberapa parah kerusakan jembatan tersebut. Nantinya, jika memang diperlukan perbaikan darurat, Juaini berjanji akan mengatasinya. Kendati demikian, Juaini mengeluhkan lambatnya proses lelang untuk perbaikan jembatan dan jalan di Unit Layanan Pengadaan (ULP) Barang dan Jasa. “Kami belum bisa berbuat apa-apa, kami masih menunggu anggaran untuk perbaikan jalan dan jembatan yang sudah masuk ke ULP DKI. Kalau memang darurat akan kami lakukan penanganan,” tandasnya.