BBPOM Temukan Zat Berbahaya di Makanan Acara Hajatan
Petugas gabungan
Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) dan Dinas Kesehatan DKI menemukan kandungan berbahaya pada menu makanan di empat acara resepsi pernikahan atau hajatan di Jakarta Selatan, Sabtu (30/4).Tahu itu buat gado-gado tadinya, setelah tahu mengandung zat berbahaya, tidak digunakan lagi
Di RT 011/02 Jalan Komando III, Kelurahan Karet, Setiabudi, dari sembilan sampel makanan yang diuji lab, petugas menemukan tahu untuk menu gado-gado mengandung formalin. Beruntung, tahu tersebut belum disajikan kepada para tamu.
"Tahu itu buat gado-gado tadinya, setelah tahu mengandung zat berbahaya, tidak digunakan lagi. Tadinya kita mau cari tahu pengganti, tapi sudah siang, akhirnya gado-gado yang disajikan untuk para undangan tanpa tahu," ujar Dewi Prawitasari, Kepala BBPOM DKI Jakarta.
RPTRA Bisa Digunakan untuk Tempat HajatanOrang tua mempelai pria, Marmah (53) mengatakan, dirinya membeli tahu tersebut di sebuah toko sayur yang berada di Pasar Jatinegara, Jumat (29/4) kemarin.
Namun, ketika hasil uji lab menyatakan bahwa tahu tersebut positif formalin, dia menginstruksikan juru masak di acara hajatan itu agar tidak mencampurkan tahu tersebut untuk menu gado-gado.
"Langsung saya setop, karena instruksinya dari petugas nggak boleh dipakai, emang itu campuran gado-gado," kata Marmah.
Dikatakan Marmah, dirinya tidak keberatan makanan yang disajikan untuk para tamu diuji lab. Justru dengan adanya pemeriksaan makanan berbahaya itu, anggota keluarganya dan para tamu merasa diperhatikan.
"Menurut saya nggak masalah, nggak kaget, itu malah lebih bagus, jadi makanan saya terjamin, saya merasa diperhatikan. Saya senang. Apalagi ini yang makan jadi terjamin kesehatannya," ungkap Marmah.
Di tempat lain seperti di Kecamatan Cilandak, dari sembilan sampel yang diuji lab, mie kuning pada soto mie diketahui mengandung formalin.
Sementara di Kebayoran Lama, tiga dari 10 sampel makanan yang diambil diketahui menggunakan bahan berbahaya. Bakso dan sosis diketahui mengandung formalin, sedangkan mie kuning mengandung boraks.
Hasil uji lab di Tebet, tidak satu pun menu makanan mengandung zat berbahaya.
Pihak BBPOM DKI akan dalami dari mana mereka mendapat bahan makanan tersebut.