You don't have javascript enabled. Good luck with that.
Pencarian
Nelayan Keluhkan Trowl Masih Beroperasi
.
photo doc - Beritajakarta.id

Nelayan Pesisir Jakarta Keluhkan Pukat Harimau

Ratusan nelayan di wilayah pesisir Jakarta mengeluhkan banyaknya kapal pukat harimau (trowl). Kondisi ini membuat pendapatan para nelayan yang umumnya tinggal di Cilincing dan Kalibaru, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara makin menyusut. Selain itu, akibat banyaknya kapal pukat harimau, ekosistem terumbu karang yang ada di perairan pesisir Jakarta terancam.

Waktu kemarin temen-temen sempat menghalau kapal pukat harimau saat melintas di muara. Ini sudah kali keberapa mereka terlihat

Masih beroperasinya kapal pukat harimau ini juga membuat ratusan nelayan mempertanyakan komitmen Suku Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan (Sudin P2K) Jakarta Utara dalam melakukan penertiban. Mereka menilai petugas tidak responsif atas laporan nelayan. Sebab, pemilik kapal leluasa menjaring ikan dengan pukat harimau.

Sudin P2K Jakarta Utara sendiri telah mengeluarkan keputusan, mulai awal Juni, kapal pukat harimau dilarang berlayar di perairan Jakarta. Namun, pada Selasa (8/7) lalu, sejumlah nelayan memergoki kapal pukat harimau berlayar di perairan Cilincing. Bahkan situasi di sekitar kawasan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Cilincing sempat memanas.

Kapal Pukat Harimau Rugikan Nelayan Jakarta

Dariman (36), salah seorang nelayan warga RT 03/04, Cilincing, mengatakan, para nelayan kerap menjumpai kapal pukat harimau masih beroperasi. Mereka kerap terlihat di sekitar perairan Cilincing maupun di muara Kali Cakung Drain.

"Waktu kemarin temen-temen sempat menghalau kapal pukat harimau saat melintas di muara. Ini sudah kali keberapa mereka terlihat," kata Dariman, Kamis (9/7).

Dariman mengaku, dia dan rekan-rekannya sempat gembira saat kapal pukat harimau dilarang beroperasi di perairan Jakarta. Namun ternyata hal itu hanya berlangsung dua pekan saja kapal pukat harimau hilang dari peredaran.

"Ini soal mata pencaharian, kita nelayan orang kecil tolong jangan dipermainkan. Kalau begini caranya, saya khawatir di lapangan teman-teman bisa lepas kontrol dan terjadi bentrokan," tegasnya.

Kepala Suku Dinas P2K Jakarta Utara, Sri Hayati mengaku, sudah mendapat laporan terkait hal tersebut. Untuk itu, pihaknya telah berkoordinasi dengan kepolisian air. "Kita sudah kordinasikan dengan Polair. Saat ini sudah satu kapal yang kita tangkap," ujarnya.

Menurut Sri, pihaknya selama ini kerap menemukan hambatan untuk menegakan aturan. "Dalam penegakan aturan harus tangkap tangan. Sedangkan selama ini, patroli bersama yang dilakukan di lautan tidak menemukan kapal pukat harimau," tukasnya.

Berita Terkait
Berita Terpopuler indeks
  1. Transjakarta Uji Coba Layanan 'Open Top Tour of Jakarta'

    access_time21-12-2024 remove_red_eye1512 personAldi Geri Lumban Tobing
  2. Kolaborasi Transjakarta - Telkomsel Tingkatkan Pelayanan bagi Pelanggan

    access_time19-12-2024 remove_red_eye1502 personAldi Geri Lumban Tobing
  3. Halte Simpang Pramuka dan Rawamangun Ditutup, Transjakarta Lakukan Penyesuaian Layanan

    access_time18-12-2024 remove_red_eye1105 personAldi Geri Lumban Tobing
  4. Kadishub Tegaskan Tidak Ada Penghapusan Layanan Transjakarta Setelah MRT Fase 2A Selesai

    access_time21-12-2024 remove_red_eye1062 personAldi Geri Lumban Tobing
  5. Semarak Christmas Carol di Jakarta Sambut Natal

    access_time18-12-2024 remove_red_eye1027 personDessy Suciati