Warga Diminta Aktif Laporkan Obat dan Makanan Ilegal
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat meminta masyarakat untuk lebih berperan aktif membantu pengawasan peredaran obat, kosmetik dan makanan ilegal. Sebab, masyarakat merupakan pengawas yang paling efektif mendeteksi peredarannya.
Supaya kita tidak kebobolan lagi. Karena itu, kita harus pro aktif
"Supaya kita tidak kebobolan lagi. Karena itu, kita harus pro aktif. Kalau ada kecurigaan segera laporkan, sehingga kami bisa melakukan gerakan cepat untuk melindungi masyarakat," kata Djarot, saat pemusnahan 356.309 pangan dan kosmetik ilegal senilai RP 16 miliar, di kantor Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) di Jakarta, Jalan Assyafiiyah, Cilangkap, Cipayung, Kamis (25/8).
356.309 Produk Pangan dan Kosmetik Ilegal DimusnahkanSementara itu, Kepala BPOM DKI Jakarta, Dewi Prawitasari mengaku, BPOM telah meluncurkan aplikasi bernama Data Produk Teregistrasi. Aplikasi ini dapat diakses melalui smartphone android. Tujuannya, agar warga dapat mengetahui produk-produk ilegal yang beredar di Jakarta.
"Sekarang warga dapat mengecek produk yang dibelinya, baik obat, makanan maupun kosmetika melalui aplikasi cek BPOM, atau Data Produk Teregistrasi," katanya.
Aplikasi tersebut, lanjut Dewi, dapat membuat warga dengan cepat mengetahui produk ilegal dan legal. Bila menemukan produk yang ilegal, warga diminta langsung melaporkannya kepada BPOM atau Pemprov DKI melalui aplikasi Qlue.
"Kita tidak hanya ingin meningkatkan kerja sama Satgas Pemberantasan Obat dan M
akanan ilegal. Tapi perlu juga memberikan informasi dan komunikasi serta mengedukasi masyarakat. Kita harus berdayakan warga Jakarta agar menjadi masyarakat yang cerdas," tandasnya.