Peminat Vasektomi di Jakbar Menurun
Jumlah penduduk Jakarta saat ini mencapai sekitar 10 juta jiwa. Berbagai program dilakukan Pemprov DKI Jakarta guna mengurangi jumlah penduduk ibu kota. Salah satunya mengkampanyekan program keluarga berencana (KB) pria atau vasektomi kepada masyarakat.
Dengar namanya saja sudah aneh. Masyarakat belum kenal dengan istilah ini. Banyak yang mengira vasektomi sama dengan dikebiri. Padahal tidak. Ini yang harus diluruskan
Namun sayangnya, di Jakarta Barat peminat vasektomi jumlahnya terus menurun. Berdasarkan data Suku Dinas Keluarga Berencana Jakarta Barat, dari 106 peserta vasektomi yang ditargetkan tahun ini, hanya tercapai 42 peserta saja.
"Tahun ini peminat KB pria atau vasektomi turun hingga 50 persen atau sekitar 42 pria yang berminat, berbeda dengan tahun lalu," ujar Darwoto, Kepala Sub Bidang Peran Serta Masyarakat Suku Dinas Keluarga Berencana Jakarta Barat, Selasa (19
/8).Peserta KB Dapat Hadiah Rp 150 RibuMenurut Darwoto, satu-satunya cara yang bisa dilakukan untuk mendorong kaum pria turut berperan serta dalam KB adalah dengan penyuluhan secara aktif dan efektif. "Dengar namanya saja sudah aneh. Masyarakat belum kenal dengan istilah ini. Banyak yang mengira vasektomi sama dengan dikebiri. Padahal tidak. Ini yang harus diluruskan," jelasnya.
Darwoto juga beranggapan bahwa KB oleh pria masih berbenturan dengan faktor kepercayaan. "Bagi beberapa kelompok, keluarga berencana masih dianggap haram," tuturnya.
Selain itu, Darwoto mengakui, dari tiga juta pasangan muda usia produktif, hanya ada sekitar 5 persen yang berminat untuk ikut vasektomi. "Sebenarnya vasektomi hanya salah satu cara dari tujuh program KB, dua diantaranya untuk pria dan lima untuk wanita," tukasnya.
Darwoto menambahkan, pihaknya masih kekurangan tenaga penyuluh KB untuk tingkat kecamatan dan kelurahan. Saat ini hanya ada 50 penyuluh KB untuk 56 kelurahan dan 8 kecamatan padahal untuk idealnya tiap-tiap kelurahan minimal ada dua penyuluh.