Tinjau Proyek MRT, Jokowi Ditemani Mantan PM Jepang
Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo ditemani mantan Perdana Menteri Jepang, Yasuo Fukuda meninjau proyek pembangunan stasiun Mass Rapid Transit (MRT) di kawasan Bundaran Hotel Indonesia, tepatnya di depan Hotel Pullman di Jl MH Thmarin, Jakarta Pusat, Senin (1/9).
Kita ingin membahas investasi-investasi di Indonesia baik yang infrastruktur laut, KA dan MRT dan ini kita ingin melihat lapangan MRT-nya. Dia (Jepang) sangat mendukung
Jokowi dan Yasuo Fukuda yang juga menjabat Kepala Japan-Indonesia Association ini mengamati pembangunan stasiun bawah tanah MRT. Pembangunan stasiun tersebut kini masuk tahap pengecoran dinding. Keduanya meninjau proyek MRT sekitar sepuluh menit.
"Kita ingin membahas investasi-investasi di Indonesia, baik yang infrastruktur laut, kereta api dan MRT. Dan ini kita ingin melihat lapangan MRT-nya. Dia (Jepang) sangat mendukung (pembangunan MRT) ini," kata Jokowi.
Proyek MRT Timur-Barat Masuk Tahap Studi KelayakanJokowi mengungkapkan, agar lebih mempererat hubungan bilateral, Jepang berjanji untuk meningkatkan kerjasamanya di bidang ekonomi. Dengan begitu maka investasi Jepang diharapkan menjadi semakin besar."Terutama dari Jepang mau kita perkuat untuk industri, energi, infrastruktur laut dan kereta api," ujarnya.
Fukuda menambahkan, investasi Jepang di Indonesia di sektor infrastruktur nantinya tidak hanya akan dipusatkan di Jakarta, melainkan akan disebar ke seluruh Indonesia. "Pembicaraan seperti apa yang dilakukan. Proyek ini bukan untuk perkembangan Jakarta tapi seluruh Indonesia," imbuhnya.
Sekadar diketahui, proyek pembangunan MRT dibagi menjadi dua tahap. Tahap pertama pembangunan MRT rute Lebak Bulus-Bundaran HI sepanjang 9,8 kilometer dimulai pada Oktober 2013 dengan target rampung pada 2017. Pada pembangunan tahap pertama, Jepang mengucurkan dana sebesar Rp 14,3 triliun.
Pembangunan tahap kedua untuk rute Bundaran HI-Kampung Bandan sepanjang 5,9 kilometer akan dimulai pada 2017. Dalam pembangunan tahap kedua dibutuhkan dana sekitar Rp 13 triliun. Untuk ruas ini ditargetkan dapat beroperasi pada 2020.