You don't have javascript enabled. Good luck with that.
Pencarian
Hingga September Penderita DBD di Jakut Capai 915 Kasus
.
photo doc - Beritajakarta.id

915 Orang Terjangkit DBD di Jakut

Penyebaran penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di ibu kota masih relatif tinggi. Di Jakarta Utara, hingga awal September sebanyak 915 orang terjangkit virus yang disebarkan nyamuk aedes aegypty itu.

Biasanya kasus DBD itu memuncak pada bulan Februari, Maret dan April. Makanya sebelum bulan-bulan itu kita optimalkan PSN dengan pemeriksaan rutin jentik nyamuk dan fogging

Dari data yang dimiliki Sudin Kesehatan Jakarta Utara, penderita DBD hingga 1 September lalu mencapai 915 orang yang tersebar di beberapa kecamatan diantaranya, di Kecamatan Tanjung Priok, 247 orang, Penjaringan 161 orang, Cilincing 160 orang, Kelapa Gading 151 orang, Koja 126 orang, dan di Pademanagan 70 orang. Satu diantaranya, warga RT 13/03, Kelurahan Tuguselatan, Indah (10) dilaporkan meninggal dunia dengan gejala identik DBD di RSUD Koja. Saat ini masih dilakukan penyelidikan Epidemi (PE) di wilayah rumah korban.

Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Utara, Bambang Suheri, mengatakan, pada 2013 lalu jumlah penderita DBD mencapai 1.433 orang dengan korban meninggal sebanyak 3 suspect. Sedangkan hingga September ini, pihaknya baru mendapati 1 laporan yang diduga sebagai suspect DBD.

548 Orang Terserang DBD

"Kita mendapat laporan kemarin, korban meninggal di RSUD Koja. Saat ini tim kita sedang lakukan penyelidikan epidemi dengan radius 200 meter dari rumah korban," ujar Bambang, Rabu (10/9).

Keterangan pihak RSUD, korban meninggal dengan gejala identik menderita DBD. Sebelumnya, Indah mengalami panas tinggi dan demam. Lalu dibawa berobat ke Puskesmas di dekat rumahnya tapi tidak dirawat. Setelah dibawa pulang ke rumah oleh orangtuanya, 5 hari kemudian korban kembali mengalami panas tinggi dan demam.

"Mungkin karena dianggap demam biasa saja korban sempat dibawa pulang oleh orangtuanya. Lima hari kemudian dia mengalami panas tinggi dan dibawa ke RSUD, tapi belum sempat mendapat perawatan dia sudah meninggal," kata Bambang.

Dikatakan Bambang, apa yang terjadi pada Indah merupakan pelajaran bagi masyarakat agar waspada bila mengalami panas tinggi dan demam. Sebab bisa jadi itu merupakan gejala DBD. Biasanya, gejala DBD itu mencapai fase kritis pada hari ke 4,5, dan 6. Sedangkan pada hari 1, 2 dan 3 bisa jadi kondisi korban tidak terlalu mengkhawatirkan.

Oleh karena itu, sebagai antisipasi peningkatan penyebaran DBD pihaknya terus menggiatkan pemberantasan sarang nyamuk di lingkungan. Apalagi, menjelang akhir tahun ini, waktu paling krusial dalam melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN).

"Biasanya kasus DBD itu puncaknya pada bulan Februari, Maret, dan April. Makanya, sebelum bulan-bulan itu kita optimalkan PSN dengan pemeriksaan rutin jentik nyamuk dan fogging," tandasnya.

Berita Terkait
Berita Terpopuler indeks
  1. Plt Wali Kota Jaktim Tinjau Posko Antitawuran di Batu Ampar

    access_time16-04-2025 remove_red_eye4035 personNurito
  2. Sudin Tamhut Jaktim Tambah Pengamanan dan Sarpras di Taman Mahoni

    access_time11-04-2025 remove_red_eye2780 personNurito
  3. DPRD Dukung Jakarta Jadi Kota Perfilman

    access_time14-04-2025 remove_red_eye1754 personFakhrizal Fakhri
  4. Langkah Pemprov Gunakan Truk Sampah Listrik Diapresiasi

    access_time14-04-2025 remove_red_eye1560 personFakhrizal Fakhri
  5. Program Kampung Iklim Bakal Diimplementasikan di RW 01 Pondok Bambu

    access_time14-04-2025 remove_red_eye1424 personNurito

Hitung Mundur 22 Juni 2027

00
Hari
00
Jam
00
Menit
00
Detik