Fraksi PPP Wakafkan Jokowi untuk Indonesia
Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta mengapresiasi kinerja Joko Widodo selama menjabat sebagai Gubernur Jakarta. Apresiasi tersebut disampaikan kedua fraksi dalam rapat paripurna DPRD DKI dengan agenda penyampaian pandangan fraksi-fraksi terhadap pengunduran diri Joko Widodo sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Apa boleh dikata, nasi sudah menjadi bubur. Opini dan citra sudah jadi kenyataan. Maka fraksi PPP dengan hati yang ikhlas mewakafkan Gubernur Joko Widodo untuk Indonesia
Anggota Fraksi PPP DPRD DKI, Ichwan Zayadi, menganggap Jokowi sebagai figur penuh kesederhanaan, keramahan, dan santun dalam bertutur kata. Partainya sendiri sebenarnya masih menginginkan mantan Walikota Solo itu memimpin Jakarta hingga 2017 mendatang.
"PPP masih mencintai, menyayangi, dan masih menghendaki sosok seorang gubernur yang penuh kesederhanaan, keramahan, kesantunan dalam bertutur kata, suka blusukan, mampu menjaga etika, dan norma pemerintahan, serta mampu menjaga stabilitas politik," ujarnya, di gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Senin (6/10).
Pimpinan DPRD dan Fraksi Gelar Rapat InformalIchwan juga menyebut, dalam pandangan Fraksi PPP, sifat dan karakter Joko Widodo sebagai pemimpin tidak bisa tergantikan walau dengan wakil gubernur sekalipun. "Apa boleh dikata, nasi sudah menjadi bubur. Opini dan citra sudah jadi kenyataan. Maka fraksi PPP dengan hati yang ikhlas mewakafkan Gubernur Joko Widodo untuk Indonesia," ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI, Jhonny Simanjuntak mengatakan, pembangunan di ibu kota di era kepemimpinan Joko Widodo selama dua tahun terakhir menunjukkan hasil cukup baik.
"Jika dilihat secara kuantitas memang belum sempurna, apalagi jika parameternya visi dan misi Gubernur dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2013-2017," ujarnya.
Menurut Jhonny, Fraksi PDI Perjuangan mengapresiasi keberhasilan Jokowi dalam menerapkan program layanan kesehatan warga Jakarta melalui Kartu Jakarta Sehat (KJS) dan pelayanan pendidikan peserta didik lewat program Kartu Jakarta Pintar (KJP).
"Penerapan lelang jabatan, reformasi administrasi keuangan daerah dengan e-budgeting, pembangunan kampung deret, rumah susun, penataan PKL, pengembangan Ruang Terbuka Hijau (RTH), proyek MRT perlu dilanjutkan pengembangannya," jelasnya.
Fraksi PDI Perjuangan, lanjut Jhonny, juga menghormati sikap tawadhu (rendah hati) Jokowi yang menyatakan bahwa segala keberhasilan pembangunan awalnya itu merupakan kinerja bersama dan tidak bisa terpisahkan dari program dan hasil pembangunan sebelumnya.
"Karena itu terhadap pengunduran diri saudara Joko Widodo sebagai Gubernur berkenaan dengan penetapan Presiden RI, Fraksi PDI Perjuangan mengikhlaskan dan memohon kepada DPRD agar segera menindaklanjutinya," ucapnya.