Disegel, 17 Usaha Pemotongan Ayam Nekat Beroperasi
Meski telah resmi disegel sejak Selasa (21/10) oleh Suku Dinas Pertanian dan Peternakan Jakarta Pusat, nyatanya 17 titik lokasi penampungan dan pemotongan ayam di Kecamatan Johar Baru, masih nekat beroperasi. Hanya satu pemilik usaha yang bersedia dipindahkan ke lokasi resmi milik Pemprov DKI Jakarta.
Kita akan bongkar paksa karena pemukiman harus bersih dari aktivitas penampungan dan pemotongan unggas
Pantauan beritajakarta.com, Kamis (24/10), ke-17 lokasi usaha penampungan dan pemotongan ayam itu masih berjalan normal. Padahal di masing-masing lokasi usaha itu terdapat papan pengumuman yang menyebutkan tempat tersebut telah resmi disegel karena melanggar Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2007 tentang Peredaran Unggas di Jakarta.
Para pemilik usaha juga terlihat leluasa membuang limbah pemotongan ayam ke selokan yang berada di sekitar lokasi. Akibatnya lokasi tersebut menebarkan aroma tidak sedap.
18 Lokasi Usaha Pemotongan Ayam DisegelKepala Suku Dinas Pertanian dan Peternakan Jakarta Pusat, Ishom Setyawan menyesalkan tindakan para pemilik usaha yang masih menjalankan aktivitasnya di lingkungan padat penduduk itu. Padahal, pasca penyegelan, pemilik seharusnya langsung menutup usahanya dan pindah ke lokasi resmi milik Pemprov DKI.
"Warga sudah sering protes dan sangat menolak kehadiran lokasi pemotongan ayam tersebut. Apalagi limbahnya dibuang ke selokan warga. Warga khawatir tertular penyakit, seperti flu burung," kata Ishom.
Ishom menegaskan, jika Akhir Desember mereka belum juga bersedia pindah, maka pihaknya bersama Suku Dinas Pengawasan dan Penertiban Bangunan (P2B) akan membongkar ke-17 lokasi usaha itu. "Kita akan bongkar paksa karena pemukiman harus bersih dari aktivitas penampungan dan pemotongan unggas," tandasnya.
Pemprov DKI sendiri telah membangun dua lokasi penampungan dan pemotongan unggas di kawasan Rawa Kepiting, Jakarta Timur dan Petukangan, Jakarta Selatan.