PMKS Kembali Marak di Kota Tua
Meski telah berulangkali dilakukan penertiban, namun keberadaan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) di kawasan Kota Tua terlihat kembali marak, Senin (3/11). Parahnya lagi, para PMKS yang kebanyakan pengemis dan pengamen itu cenderung memaksa meminta imbalan sehingga membuat kenyamanan pengunjung terganggu.
Bukannya apa-apa, mereka kerap memaksa meminta imbalan dari pengunjung. Kami jelas terganggu
Lisnawi (24), salah seorang pengunjung Kota Tua menuturkan, dirinya merasa terganggu dengan keberadaan pengamen maupun pengemis di kawasan wisata bersejarah tersebut. "Bukannya apa-apa, mereka kerap memaksa meminta imbalan dari pengunjung. Kami jelas terganggu," keluh Lisnawi, Senin (3/11).
Sudin Sosial Jaktim Kewalahan Hadapi PMKS
Dikatakan Lisnawi, khusus pengemis anak-anak, mereka banyak terlihat di sebelah utara Kafe Batavia. "Saya ke sini untuk santai bersama teman-teman. Tapi, dengan banyaknya pengamen maupun pengemis jelas kenyamanan kami menjadi terganggu," katany.
Kepala Satpol PP Jakarta Barat, Kadiman Sitinjak mengaku baru tahu jika kawasan Kota Tua kembali marak PMKS. "Selama ini kami giat melakukan penertiban, makanya saya baru tahu kalau PMKS kembali marak di Kota Tua," ujarnya.
Untuk itu, sambung Kadiman, pihaknya segera mengintensifkan razia berkoordinasi dengan aparat lurah maupun camat setempat untuk meminimalisir keberadaan PMKS di Kota Tua. "Setelah razia, kami juga akan gencar melakukan monitoring sehingga PMKS bisa betul-betul diminimalisir," tandasnya.