Hashim Mundur, Jabatan Ketua Dewan Pengawas TMR Kosong
Ketua Dewan Pengawas Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Taman Margasatwa Ragunan (TMR), Hashim Djojohadikusumo mengundurkan diri dari jabatannya mulai 10 Desember 2014 hari ini. Dengan pengunduran diri ini, posisi Ketua Dewan Pengawas BLUD Ragunan kosong hingga ditunjuk pejabat definitif.
SK pengangkatan saya waktu itu ditandangani Gubernur DKI semasa Joko Widodo pada 7 Mei 2013 lalu
"Saya baru saja menghadap Ir Basuki Tjahaja Purnama selaku gubernur, menyampaikan secara resmi surat pengunduran diri saya dari jabatan Ketua Dewan Pengawas BLUD TMR," katanya
di gedung Balaikota, Rabu (10/12).Adik kandung Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto itu mengaku telah menjabat sebagai Ketua Dewan Pengawas BLUD TMR selama satu setengah tahun. Jabatan yang dahulu dipegangnya itu tertuang dalam Surat Keputusan (SK) Gubernur DKI Nomor 737 tahun 2013.
Buaya Liar Diminta Diserahkan ke Pemerintah"SK pengangkatan saya waktu itu ditandangani Gubernur DKI semasa Joko Widodo pada 7 Mei 2013 lalu," terangnya.
Kepada wartawan, Hashim menerangkan telah secara resmi mengundurkan diri dari jabatan tersebut terhitung mulai tanggal 10 Desember 2014 hari ini. Keputusannya mengundurkan diri dari jabatan Ketua Dewan Pengawas BLUD TMR karena keterbatasan waktu operasional dan alasan profesional.
"Dengan melihat perkembangan yang ada, keterbatasan waktu dan alasan profesional serta operasioanal, tidak ada pilihan lain selain mengundurkan diri," jelasnya.
Ia menyadari, mengelola sebuah taman margasatwa yang sangat luas (140 hektare) dengan koleksi flora fauna Indonesia cukup lengkap dan memiliki fungsi utama konservasi, rekreasi dan pendidikan bukan hal mudah. Dibutuhkan, sebuah idealisme kebangsaan yang harus berorientasi dengan kepentingan publik.
"Karena itu, mengawasi pengelolaan TMR sebenarnya merupakan sebuah tugas pengabdian yang sangat terhormat," bebernya.
Menurut Hashim, saat ini merupakan waktu yang tepat untuk mengundurkan diri dari jabatannya tersebut. Terlebih, dirinya telah menghasilkan sebuah kesepakatan dalam dialog publik mengenai dasar pengembangan TMR menuju jenjang berkelas dunia pada 2013 lalu.
"Ini saat yang tepat dan saya tidak ragu untuk mengundurkan diri. Saya ucapkan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan. Semoga pemerintahan DKI di bawah kepemimpinan Pak Basuki tetap konsisten menjaga dan mengawal TMR," harapnya.
Meskipun begitu, Hashim juga mengajak seluruh pemangku kepentingan dan warga Jakarta agar terlibat aktif membantu Gubernur DKI untuk mengawal TMR tetap terpelihara, berkembang dan bertaraf Internasional.
"Saya juga berharap TMR tetap mendahulukan konservasi kekayaan flora dan fauna Indonesia serta berorientasi pada kepentingan publik demi masyarakat Jakarta dan Indonesia," tukasnya.