Asyiknya Bersantai di Setu Mangga Bolong
Tempatnya yang teduh serta jauh dari bisingnya deru suara mesin kendaraan membuat Setu Mangga Bolong, di Jl Petenggangan, RT 04/07, Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan, layak menjadi
lokasi favorit warga untuk bersantai.Sejak dipercantik oleh Pemprov DKI, kawasan setu kini selalu ramai dikunjungi,
Kusuma (63), tokoh masyarakat setempat menuturkan, kondisi Setu Mangga Bolong dulu dan saat ini sudah sangat jauh berbeda. Dulu, kawasan setu dimanfaatkan warga untuk beternak ikan jenis air tawar seperti, lele, nila, mujair atau gurame dengan sistem keramba.
Sejak tahun 2010, oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, kawasan setu dipercantik dengan banyaknya penamanan pohon serta dilengkapi berbagai sarana dan prasarana seperti tempat duduk, dan pemasangan batu conblock. Bahkan, Pemprov DKI juga sering menebar benih ikan.
Lomba Olahraga Air Bakal Sedot 2.000 Wisatawan"Sejak dipercantik oleh Pemprov DKI, kawasan setu kini selalu ramai dikunjungi bukan hanya warga Jakarta melainkan banyak juga warga dari Depok serta Bekasi yang berkunjung ke sini," ujar Kusuma kepada beritajakarta.id, Kamis (14/11).
Dengan kondisi seperti itu, menurut Kusuma, tak heran jika kawasan setu selalu ramai pengunjung, terutama saat akhir pekan. Bahkan, kini banyak juga dijumpai warga maupun pehobi mancing yang berburu ikan tawar di Setu Mangga Bolong.
Edo (37) misalnya. Warga RT 09/07, Kelurahan Srengseng Sawah menuturkan, sejak dulu Setu Mangga Bolong terkenal dengan beragam jenis ikan air tawar. Menurutnya, keberadaan ikan-ikan itu tak lepas dari peran Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) DKI yang sering melakukan penebaran benih ikan.
"Jadi banyak pemancing juga di sini, apalagi kalau akhir pekan," ungkap Edo.
Ditambahkan Edo, para pemancing biasanya datang saat kondisi air di Setu Mangga Bolong sedang tinggi. Karena tak hanya ikan berukuran sedang yang didapat, ikan berukuran jumbo pun sering menyambar umpan yang terpasang di kail para pemancing.
"Pernah ada juga jenis ikan belida berukuran enam kilogram yang waktu itu ditemukan petugas UPK Badan Air," tandasnya.