You don't have javascript enabled. Good luck with that.
Pencarian
 Lenong Preman Jadi Skenario Sanggar Bintang Timur Saat Pementasan
.
photo TP Moan Simanjuntak - Beritajakarta.id

Mengintip Kesenian Lenong di Sanggar Seni Betawi Bintang Timur

Kesenian lenong tidak bisa dipisahkan dari kehidupan masyarakat Betawi. Tontonan yang menyuguhkan cerita rakyat dengan balutan komedi ini masih menjadi hiburan menarik masyarakat.

Tujuan kami ingin melestarikan budaya Betawi,

Meski belum ditinggalkan penggemarnya, tidak banyak sanggar seni di Jakarta yang menggeluti kesenian ini. Sanggar Seni Betawi Bintang Timur merupakan satu dari sekian banyak sanggar yang masih tetap eksis mempertahankan kesenian lenong Betawi.

Pimpinan Sanggar Seni Betawi Bintang Timur, Muhammad Ridho (46) mengatakan, lenong bisa didefinisikan sebagai teater tradisional atau sandiwara rakyat yang dibawakan dalam dialek dan diiringi musik gambang keromong.

Yuk, Kunjungi Pagelaran Budaya Betawi di Pulau Tidung

"Lenong dibagi menjadi dua jenis. Ada lenong denes dan lenong preman," ujarnya saat ditemui di sanggarnya yang beralamat di Jalan Swadarma Raya, RT 07/02, Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan," Jumat (14/2).

Pria asli Ulujami ini menuturkan, saat membawakan lenong denes, para pemain biasanya mengenakan busana formal dan bahasa lebih santun. Karena lenong tersebut kerap mengangkat cerita tentang kerajaan atau lingkungan bangsawan.

Sementara lenong preman lebih mengisahkan tentang cerita pahlawan Betawi seperti Si Pitung dan Si Jampang yang dibawakan dengan menggunakan bahasa sehari-hari.

"Saat pementasan, lenong preman juga dibuat dengan skenario berisi kritik sosial dan pesan moral," terang Ridho.

Sanggar Seni Betawi Bintang Timur telah berdiri sejak 2013 lalu. Saat ini jumlah anggotanya yang masih aktif di sanggarnya ini mencapai 20 orang.

"20 orang itu terdiri dari  pemain lenong dan pemain musik ," jelas Ridho.

Ia mengungkapkan, kesenian lenong yang digeluti sanggarnya ini biasa tampil dalam acara hajatan. Di luar itu, acara seni dan budaya yang diselenggarakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.

"Tujuan kami ingin melestarikan budaya Betawi. Itu kami buktikan dengan latihan lenong secara rutin setiap Minggu pada pukul 16.00," tandasnya.

Berita Terkait
Berita Terpopuler indeks
  1. 30 Pohon Tabebuya Ditanam di Jalan Karet Pasar Baru Timur 2

    access_time17-01-2025 remove_red_eye1490 personBudhi Firmansyah Surapati
  2. 411.161 Wisatawan Kunjungi Kepulauan Seribu di Tahun 2024

    access_time18-01-2025 remove_red_eye1479 personAnita Karyati
  3. Petugas Padamkan Kebakaran di Mangga Besar XIII

    access_time21-01-2025 remove_red_eye1244 personBudhi Firmansyah Surapati
  4. Dinas PPAPP Perkuat Pencegahan Pelecehan Seksual di Transportasi Publik

    access_time20-01-2025 remove_red_eye1203 personAldi Geri Lumban Tobing
  5. Pemprov DKI Terima Hibah Dua Mobil Layanan Konseling

    access_time16-01-2025 remove_red_eye1129 personFolmer