Gubernur dan Wagub Tinjau Kegiatan Gerebek Lumpur di Kali Baru Barat
Meski dalam kondisi pandemi COVID-19, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Sumber Daya Air (SDA) Provinsi DKI Jakarta terus melakukan berbagai upaya antisipasi pengendalian banjir. Salah satunya dengan mengadakan kegiatan pengerukan lumpur secara masif di Kali Baru Barat segmen Jl Dr Saharjo, Kecamatan Setiabudi, Jakarta Selatan, pada Rabu (30/9).
Ini merupakan bentuk kolaborasi yang patut dijaga, dari berbagai Dinas terkait mendukung Dinas SDA dalam melakukan tugasnya terkait penanggulangan banjir,
Kegiatan yang belangsung dari persimpangan Jalan Casablanca sampai persimpangan Jalan Minangkabau ini merupakan bagian dari program Gerebek Lumpur yang dilakukan secara bertahap di lima wilayah Kota Administrasi Jakarta.
Pada pukul 06.45 pagi, Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Anies Baswedan melakukan peninjauan langsung untuk mengecek kesiapan tim gabungan Dinas SDA serta dinas-dinas terkait lainnya. Dalam tinjauannya Gubernur Anies menyampaikan apresiasi kepada para jajaran yang saling bekerja sama dan berkolaborasi untuk mewujudkan hasil yang maksimal di lapangan.
Dinas SDA Maksimalkan Gerebek Lumpur dan Normalisasi Saluran"Saya sudah melihat langsung. Di lapangan ada tim dari Dinas Kehutanan, Dinas Perhubungan, Dinas Bina Marga, Pekerja Penanganan Sarana dan Prasarana Umum (PPSU), Kelurahan dan dinas-dinas terkait lainnya. Ini merupakan bentuk kolaborasi yang patut dijaga, dari berbagai Dinas terkait mendukung Dinas SDA dalam melakukan tugasnya terkait penanggulangan banjir. Saya sampaikan apresiasi atas kerja keras dan kerja sama yang sangat penting dalam rangka pengendalian banjir di Jakarta," ucap Gubernur Anies seperti dikutip dari Siaran Pers PPID Provinsi DKI Jakarta.
Usai meninjau kesiapan Gerebek Lumpur di Kali Baru Barat, Gubernur Anies langsung memimpin Apel Kesiapan dalam rangka Tanggap Bencana Banjir bersama seluruh elemen Forkopimda, di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan.
Peninjauan kegiatan Gerebek Lumpur kemudian dilanjutkan oleh Wakil Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria pada pukul 08.30, bersama seluruh jajaran, Walikota Jakarta Selatan, Marullah Matali; Kepala Sudin SDA Jakarta Selatan, Mustajab; bersama Camat dan Lurah setempat.
Dalam tinjauannya, Wagub Ariza menyatakan bahwa Kali Baru Barat merupakan salah satu sungai di Jakarta yang berperan penting dan aktif sebagai pengendali banjir untuk menampung air di musim penghujan. Karena itu, pengerukan dilakukan agar daya tampung kapasitas sungai menjadi lebih besar, sebab sedimen lumpur sudah dikeruk.
"Hari ini kami meninjau, tadi Pak Gubernur juga meninjau program Gerebek Lumpur, dan ini sudah dilakukan beberapa pekan sebelumnya. Salah satu tujuannya adalah kami ingin memastikan supaya sungai, danau, situ dan tempat lain penampungan air bisa menampung lebih banyak lagi air. Setiap tahun debit hujan itu airnya akan terus meningkat. Itu artinya kita juga harus menyiapkan ruang/tempat aliran air itu harus lebih besar lagi," jelas Wagub Ariza.
Perlu diketahui, Gerebek Lumpur merupakan kegiatan pengerukan lumpur yang dilakukan secara masif di danau, sungai, waduk di seluruh wilayah Jakarta. Kegiatan ini dilakukan untuk mengurangi proses pendangkalan dengan mengerahkan alat berat berskala hingga 3 (tiga) kali lipat dari kapasitas biasanya. Di Kali Baru Barat sendiri telah dikerahkan sebanyak 7 (tujuh) unit alat berat, dari yang biasanya dipakai hanya 2 (dua) unit alat berat. Pengerahan alat berat dalam skala 3 (tiga) kali lipat lebih banyak ini bertujuan agar proses pengerukan berlangsung lebih cepat dari waktu normal.
"Jadi lumpurnya, tanahnya, sampahnya kita keruk, kita bersihkan, nanti kita kirim ke Ancol. Kemudian yang kedua, airnya juga. Nanti programnya seperti yang disampaikan Pak Walikota, nanti juga disedot, dialirkan. Sehingga kalau tanah/ lumpurnya diambil, ruangnya lebih luas/besar lagi dan airnya dipindahkan. Sehingga kosong nanti sungai/situ/danau; (dan) ketika nanti musim hujan (misalnya) banjir dia dapat menampung air," terang Wagub Ariza.
Kali Baru Barat telah mengalami pendangkalan hampir 2 meter dan beberapa kali terjadi genangan saat musim penghujan. Pengerukan Kali Baru Barat segmen Jl. Minangkabau s.d Jl. Gatot Subroto telah dilakukan sejak tanggal 3 Juni 2020 hingga 31 Agustus 2020. Sedangkan pengerukan Kali Baru Barat segmen Jl. Dr. Saharjo Kec. Setiabudi berlangsung sejak tanggal 1 September hingga sekarang. Dengan pengerahan alat berat 3 (tiga) kali lipat, diharapkan pengerjaan pengerukan lumpur selesai lebih cepat, sehingga bisa beralih ke pengerukan wilayah lain.