You don't have javascript enabled. Good luck with that.
Pencarian
Rekrut Jumantik Cilik, Djarot Harap Kasus DBD Turun
.
photo Reza Hapiz - Beritajakarta.id

Perangi DBD, DKI Rekrut Jumantik Cilik

Untuk memerangi nyamuk Aedes Aegypti atau nyamuk penyebab Demam Berdarah Degue (DBD), Pemprov DKI Jakarta merekrut juru pemantau jentik (jumantik) cilik. Diharapkan dengan adanya keterlibatan anak-anak ini, bisa meumbuhkan kesadaran sejak dini bahaya DBD dan dapat menurunkan kasus DBD di ibu kota.

Makanya kita sebut mereka sebagai detektif cilik, untuk jumantik

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidajat mengatakan, pengetahuan mengenai bahaya DBD memang harus diberikan sejak dini. Setidaknya ada 220 murid sekolah dasar (SD) yang direkrut untuk menjadi jumantik cilik. Mereka berasal dari 55 SD yang tersebar di lima wilayah kota di DKI Jakarta.

"Jadi kalau anak-anak kita bergerak semuanya, terutama siswa SD, mereka itu kan asik sekali apabila dia dididik, diajari bagaimancara menemukan jentik nyamuk DBD. Makanya kita sebut mereka sebagai detektif cilik, untuk jumantik," ujar Djarot, usai pengenalan Jumantik Cilik, di Balaikota DKI Jakarta, Kamis (23/4).

Terserang DBD, Bayi Fitria Meninggal Dunia

Dengan adanya para Jumantik cilik ini, diharapkan tingkat kesadaran masyarakat meningkat. Sehingga kasus DBD di Jakarta bisa menurun. "Mudah-mudahan di Jakarta kasus DBD itu semakin menurun. Dan begitu musim demam berdarah, tidak sampai pada situasi kejadian luar biasa," katanya.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan DKI Jakarta, periode tahun 2010 hingga 2012, cenderung terjadi penurunan jumlah kasus DBD. Yakni pada tahun 2010 kasus DBD mencapai 19.285 kasus. Kemudian pada tahun 2011 turun drastis hanya terjadi 6.757 kasus dan tahun 2012 6.669 kasus.

Namun pada tahun 2013, jumlah kasus kembali meningkat yakni terjadi 10.156 kasus. Sementara pada tahun 2014 turun menjadi 8.535 kasus, dengan jumlah pasien yang meninggal sebanyak 11 orang. Namun harus diwaspadai siklus kejadian luar biasa (KLB) setiap lima tahunan.

Wakil Ketua Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI), Husein Habsyi mengatakan, dengan memberdayakan Jumantik cilik sebagai agen perubahan perilaku bisa mengajak serta paling tidak dari anggota keluarga. Kegiatan ini juga sebagai upaya membantu Pemprov DKI Jakarta untuk mengurangi kasus DBD per tahun serta untuk mencapai Jakarta bebas DBD pada tahun  2020.

Berita Terkait
Berita Terpopuler indeks
  1. 30 Pohon Tabebuya Ditanam di Jalan Karet Pasar Baru Timur 2

    access_time17-01-2025 remove_red_eye1518 personBudhi Firmansyah Surapati
  2. 411.161 Wisatawan Kunjungi Kepulauan Seribu di Tahun 2024

    access_time18-01-2025 remove_red_eye1506 personAnita Karyati
  3. Petugas Padamkan Kebakaran di Mangga Besar XIII

    access_time21-01-2025 remove_red_eye1310 personBudhi Firmansyah Surapati
  4. Dinas PPAPP Perkuat Pencegahan Pelecehan Seksual di Transportasi Publik

    access_time20-01-2025 remove_red_eye1225 personAldi Geri Lumban Tobing
  5. Pemprov DKI Terima Hibah Dua Mobil Layanan Konseling

    access_time16-01-2025 remove_red_eye1152 personFolmer