Komisi D DPRD DKI Sidak ke Waduk Pluit
Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi DKI Jakarta melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Waduk Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara.
Penting sebagai bagian dari sistem pengendali banjir di Jakarta
Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta, Ida Mahmudah mengatakan, sidak ini dilakukan untuk memastikan pembersihan eceng gondok di area Waduk Pluit berjalan dengan optimal.
"Kemarin sempat viral Waduk Pluit dipenuhi eceng gondok. Padahal, Waduk Pluit ini penting sebagai bagian dari sistem pengendali banjir di Jakarta," ujarnya, Kamis (20/7).
Ketua DPRD DKI Sidak ke Kantor Kelurahan Kramat PelaIda menjelaskan, berdasarkan hasil evaluasi dalam sidak ini, Komisi D meminta perlunya adanya penambahan personel dari Dinas Lingkungan Hidup yang bertugas di Waduk Pluit.
"Saat ini hanya ada enam personel yang bertugas di waduk seluas 80 hektare. Untuk kita minta personel segera ditambah agar perawatan Waduk Pluit bisa makin maksimal karena eceng gondok ini bisa berkembang cepat," terangnya.
Menurutnya, agar pembersihan atau perawatan Waduk Pluit bisa optimal maka juga diperlukan adanya dukungan kapal-kapal sampah.
"Sebetulnya kita sudah ada tambahan bantuan dua kapal dari Pelindo yang saya harapkan bisa segera dioperasikan. Saya sebagai Ketua Komisi D mengucapkan terima kasih kepada Pelindo dan berharap apa yang diperlukan untuk percepatan operasional kapal bisa segera dilengkapi," ungkapnya.
Ia berharap, ke depan Waduk Pluit bisa semakin terjaga kebersihan serta kedalamannya agar bisa berfungsi maksimal saat ada volume air meningkat.
"Saya juga berpesan kepada masyarakat untuk bisa bersama-sama menjaga kebersihan badan air, apakah itu saluran, sungai atau waduk dengan tidak membuang sampah sembarangan," bebernya.
Ida menambahkan, selain Waduk Pluit juga dilakukan kunjungan ke Rumah Pompa atau Polder Waduk Pluit sebagai bagian yang terintegrasi.
"Rumah Pompa Waduk Pluit ini sudah ada sejak tahun 1980," ucapnya.
Ia menyampaikan, dari hasil kunjungan ini dapat diketahui mesin pompa bantuan dari Jepang pada tahun 2014 memliki kualitas yang sangat baik. Sehingga, dari kualitas yang baik ini sangat mungkin terjadi penghematan dari sisi biaya perawatan maupun penggantian mesin.
"Cukup luar biasa, perawatannya ringan dan tidak mudah karatan. Saya kira ini menjadi catatan kita, bahwa tidak usah alergi terhadap sesuatu yang mahal asalkan memang kualitasnya bagus dan tidak mudah rusak. Ini yang memang kita harus agak bersabar, membangun bagus sekalian tapi efektif," tandasnya.
Untuk diketahui, sejumlah Legislator Komisi D yang turut serta dalam Sidak ini di antaranya, Nurhasan
, Nova Harivan Paloh, August Hamonangan, Neneng Hasanah, Dedi Supriadi, Yuke Yurike dan Husen.