Heru Hadiri Bincang Pagi di Kopi Sedap BPKD
Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) DKI Jakarta kembali menggelar Kongko Pagi Semakin Dapat Pengetahuan (Kopi Sedap) secara daring, Kamis (12/10).
Jakarta bisa menjadi kota bisnis, keuangan, kota perdagangan dan pusat jasa
Kopi Sedap edisi ke-15 bertema ‘Menuju Jakarta Global City’ ini dihadiri Penjabat (Pj) Gubernur Provinsi DKI Jakarta Heru Budi Hartono, Deputi Gubernur, Inspektur, pimpinan OPD, Wali Kota dan Bupati, serta Direktur Rumah Sakit dan para Direktur BUMD.
Adapun narasumber pada Kopi Sedap kali ini yakni, Direktur Regional I, Deputi Bidang Pengembangan Regional Bappenas RI, Abdul Malik Sadat Idris dan Kepala Bappeda Provinsi DKI Jakarta, Atika Nur Rahmania.
Pj Gubernur Heru Berkomitmen Selesaikan Stunting di JakartaHeru mengatakan, sesuai arahan Presiden RI Joko Widodo bahwa kota-kota di Indonesia bisa menjadi sebuah mesin ekonomi yang tidak bertumpu di Jawa atau Jakarta saja, namun merata di kota-kota lain.
“Jadi nanti pertumbuhannya bisa di IKN, Jakarta dan kota-kota lain. Sama di negara lain kota-kota itu bertumbuh dan berkembang. Jakarta bisa menjadi kota bisnis, keuangan, kota perdagangan dan pusat jasa,” ungkap Heru.
Heru menyampaikan, Jakarta menjadi barometer terkait dengan inflasi yang mempengaruhi inflasi secara menyeluruh atau nasional. Selain itu, dia menyampaikan bahwa pembangunan di DKI Jakarta semakin komplet mulai dari infrastruktur dan transportasi. Heru juga menilai, pertumbuhan investasi perlu dijaga.
“Kota-kota di dunia itu dinilai, warganya nyaman atau tidak tinggal di sebuah kota, infrastrukturnya, ruang terbuka hijau berkembang tidak, pertumbuhan investasi, pengaruh ekonomi terhadap Indonesia bagaimana, ini sudah ada di Jakarta, tinggal kita mempertahankan itu,” urai Heru.
Heru menjelaskan, Jakarta masih memiliki sejumlah tantangan sebagai Global City. Maka itu, ASN Pemprov DKI Jakarta bisa memahami arah Jakarta ke depan setelah tidak menjadi ibu kota lagi.
“Kemungkinan DKI Jakarta nanti namanya bisa menjadi Daerah Khusus Jakarta atau Daerah Khusus Ekonomi Jakarta. Bappeda dan Bappenas bisa menjelaskan arahnya DKI tetapi saya minta semua ASN bisa memahami apa itu pengertian dari Jakarta Menuju Kota Global,” urai Heru.
Sementara itu, Kepala BPKD DKI Jakarta, Michael Rolandi menjelaskan, Kopi Sedap memiliki tujuan untuk menjadikan SKPD di lingkungan Pemprov DKI Jakarta sebagai organisasi pembelajar. Diharapkan, bincang santai ini bisa memberikan atau memperkaya pemahaman
seluruh ASN Pemprov DKI tentang isu-isu yang mendukung tupoksi SKPD.Michael menambahkan, peserta Kopi Sedap akan mendapatkan sertifikat dari BPSDM DKI Jakarta dan telah memenuhi dua jam latihan (jamlat) setiap mengikuti satu episode Kopi Sedap. Sehingga pemenuhan 40 jamlat ASN minimal setahun diharapkan bisa dicapai dengan salah satunya mengikuti Kopi Sedap yang dilaksakan setiap Kamis pagi.
“Ini merupakan media yang bisa dimanfaatkan untuk menyampaikan program-program, kebijakan, pemahaman terkait dengan Jakarta Menuju Global City kepada teman-teman ASN. Kami berharap temen-teman SKPD lainnya bisa menggunakan jalur komunikasi Kopi Sedap ini,” tandas Michael.