You don't have javascript enabled. Good luck with that.
Pencarian
13,25 Lahan Sawah di Jakarta Timur Kekeringan
.
photo Nurito - Beritajakarta.id

Kekeringan, Sawah di Jaktim Masih Produktif

Kemarau panjang berimbas keringnya 13,25 hektare sawah di Jakarta Timur. Namun begitu, sawah petani terbilang masih produktif, karena sawah tadah hujan itu masih menghasilkan beras yang bagus.

Namun walau kemarau, setiap hektare sawah itu masih mampu memproduksi beras hingga 7 ton untuk satu kali panen

Kepala Suku Dinas Kelautan, Perikanan, Pertanian, dan Ketahanan Pangan Jakarta Timur, Bayu Sarihastuti mengatakan, dari 13,25 hektare areal persawahan yang kekeringan itu di antaranya terdapat di Halim Perdanakusuma sebanyak 11,25 hektare dan di Cakung 2 hektare.

"Namun walau kemarau, setiap hektare sawah itu masih mampu memproduksi beras hingga 7 ton untuk satu kali panen. Dalam setahun, areal sawah itu juga masih mampu panen sampai dua kali," ujarnya, Rabu (29/7).

Belasan Hektare Sawah di Rorotan Gagal Panen

Sebenarnya ia sudah mengimbau pada kelompok tani untuk tidak bercocok tanam padi di musim panas. Namun, tidak dihiraukan. Terlebih sumber air hanya mengandalkan tadah hujan. Sedangkan pompanisasi yang ada tak menyanggupi untuk pengairan.

Sementara, kekeringan juga terjadi di pemukiman warga di Jakarta Timur. Di antaranya adalah di kawasan Cakung Timur, Ujung Menteng, Pulogebang. Kemudian wilayah Jatinegara, Kramatjati dan sejumlah wilayah lainnya.

Acing (55), warga Jl Otista Raya, Bidara Cina, Jatinegara, mengaku sudah sepekan terakhir ini air tanah di rumahnya berkurang. Akibatnya, ia terpaksa memperdalam sumur air tanahnya agar air yang keluar bisa lebih banyak.

"Sejak dua pekan lalu air sumur mulai berkurang. Terpaksa kita perdalam lagi, dari semula 15 meter menjadi 20 meter. Dengan harapan air akan bertambah," jelasnya.

Berita Terkait
Berita Terpopuler indeks
  1. Pendaftaran Mudik Gratis 2025 Dibuka Besok, Simak Informasi Lengkapnya

    access_time06-03-2025 remove_red_eye13899 personAldi Geri Lumban Tobing
  2. Atasi Banjir, Gubernur Pramono Instruksikan Pembukaan Pintu Air

    access_time04-03-2025 remove_red_eye1007 personDessy Suciati
  3. Curah Hujan Ekstrem di Hulu Sebabkan Sungai Ciliwung Meluap

    access_time04-03-2025 remove_red_eye789 personAldi Geri Lumban Tobing
  4. Halte Petukangan Berganti Nama Menjadi Halte Petukangan D’Masiv

    access_time04-03-2025 remove_red_eye763 personAldi Geri Lumban Tobing
  5. Wali Kota Jakut Resmikan JAK Penghubung Semper dan Sukapura

    access_time10-03-2025 remove_red_eye702 personAnita Karyati

Hitung Mundur 22 Juni 2027

00
Hari
00
Jam
00
Menit
00
Detik