You don't have javascript enabled. Good luck with that.
Pencarian
Ini Peta Wilayah Rawan Kebakaran di Ibu Kota
.
photo doc - Beritajakarta.id

Ini Wilayah Rawan Kebakaran di Ibu Kota

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI terus memonitor dan melakukan langkah antisipasi masuknya fenomena El Nino di ibu kota. Salah satunya dengan memetakan wilayah rawan kebakaran di lima wilayah kota serta menggencarkan sosilasasi pencegahan kebakaran di pemukiman padat penduduk.

Wilayah rawan kebakaran itu perlu diantisipasi‎ para kepala sektor (Kasektor) di kecamatan lewat sosialisasi, simulasi, tatap muka sampai dengan penyuluhan kepada masyarakat


‎Kepala Bidang Pemberdayaan dan Partisipasi Masyarakat, Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan DKI, Abdul Chair mengatakan, di Jakarta Pusat, wilayah yang masuk daerah ‎rawan kebakaran yakni Tanah Tinggi, Galur, Kebon Kosong, Karang Anyar, Kebon Melati, Kebon Kacang, Jati Bunder dan Kramat Sentiong. Wilayah rawan kebakaran di Jakarta Barat meliputi Krendang, Kali Anyar, Jembatan Besi, Tambora, Duri Utara, Tangki, Jelambar Raya, Kota Bambu Selatan dan Utara.

"Palmerah Barat, Kapuk, Cengkareng, Semanan dan Kalideres juga termasuk dalam peta daerah rawan ‎kebakaran," ujarnya, Kamis (13/8).

Antisipasi El Nino, Wilayah Padat Penduduk Diawasi

‎Di Jakarta Utara, kata Chair, wilayah rawan kebakaran tersebar di daerah Manggarai Selatan, Bukit Duri Selatan, Pejaten Timur, Cipete Utara, Mampang Prapatan, Gandaria Utara, Kebayoran Lama Utara, Petukangan Utara dan Selatan, Karet Belakang, Grogol Utara dan Pancoran.

‎"Untuk di Jakarta Utara, titik rawan kebakaran ada di Penjaringan, Kamal Muara, Kapuk Muara, Kali Baru, Cilincing, Sukapura, Warakas, Pademangan Barat, Kebon Bawang dan Koja," tuturnya.

Sedangkan di Jakarta Timur, lanjut Chair, daerah yang tergolong wilayah rawan kebakaran terdiri dari Kayu Manis, Jatinegara Barat, Lubang Buaya, Halim, Kampung Makasar, Kebon Pala, Kramatjati, Ciracas, Gedong, Kampung Tengah dan Susukan.

"Wilayah rawan kebakaran itu perlu diantisipasi‎ para kepala sektor (Kasektor) di kecamatan lewat sosialisasi, simulasi, tatap muka sampai dengan penyuluhan kepada masyarakat," jelasnya.

‎Menurut Chair, daerah rawan kebakaran tersebut diklasifikasikan berdasarkan jumlah kasus serta kondisi tempat tinggal di wilayah penduduk yang umumnya dibangun semi permanen. Sampai saat ini pemicu kebakaran sendiri masih didominasi korsleting listrik.

"‎Karena kabel-kabel yang dipakai masyarakat itu murah, sementara pemakaiannya melebih beban listrik sehingga terjadilah korsleting," tandasnya.

Berita Terkait
Berita Terpopuler indeks
  1. Tiga ASN Berprestasi Pemprov DKI Terima Penghargaan dari Gubernur

    access_time07-05-2025 remove_red_eye4465 personDessy Suciati
  2. Rano Ajak PPSU dan Petugas Gulkarmat Nobar Film

    access_time08-05-2025 remove_red_eye1333 personBudhi Firmansyah Surapati
  3. Jakarta Diproyeksikan Jadi Kota Tujuan Wisata Olahraga

    access_time04-05-2025 remove_red_eye1281 personFakhrizal Fakhri
  4. Pemprov DKI-Kabupaten Karawang Perkuat Kerja Sama Pangan

    access_time06-05-2025 remove_red_eye1280 personDessy Suciati
  5. Dilantik Jadi Kadiskominfotik, Budi Awaluddin Naik Transjakarta ke Balai Kota

    access_time07-05-2025 remove_red_eye1237 personFolmer

Hitung Mundur 22 Juni 2027

00
Hari
00
Jam
00
Menit
00
Detik