Bocah Dipaksa Jadi Pengamen Hingga Sakit
Malang benar nasib Suwandi (12). Bocah asal Cianjur yang sudah setahun tinggal di Jakarta tersebut, mengalami sakit karena dipaksa mengamen. Wandi yang dalam kondisi lemas dan menggigil sempat dibawa ke puskesmas dan kemudian dirujuk ke RSUD Koja, Jakarta Utara.
Tinggalnya di kolong jembatan, sehari-harinya disuruh ngamen
Wandi ditemukan oleh Zainudin, Ketua RT 02/04 di Pasar Ikan, Penjaringan, Jakarta Utara, Minggu (29/6) dalam kondisi lemas dan menggigil . Zainudin pun kemudian membawa Wandi ke puskesmas terdekat. Namun, karena kondisinya tidak berubah ia sempat dirawat tiga hari, sejak Senin (30/6) di Rumah Sakit Koja, karena penyakit tipus.
Oleh Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Jakarta Utara yang menolongnya, Wandi yang mulai pulih diantar ke Polres Jakarta Utara, untuk mencari orangtuanya. Menurut cerita Wandi, ia kabur dari rumahnya di Cianjur, Jawa Barat lantaran ingin mencari Ayah Tirinya, Tarmo (37) yang bekerja sebagai kuli panggul di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat. Namun, saat di Terminal Kampung Rambutan ia berkenalan dengan seorang pria dan dipaksa menjadi pengamen dengan berkeliling kawasan Kalimalang.
Tanpa Ibu, Afrizal Menggelandang di Jakarta“Tinggalnya di kolong jembatan, sehari-harinya disuruh ngamen,” jelas Wandi, Jumat (4/7).
Wandi mengaku hanya diberikan makan oleh pria tersebut. Ia juga mengaku sempat tertangkap oleh Satpol PP saat mengamen di Kalimalang dan dititipkan di Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 6 di Cengkareng, Jakarta Barat. Namun, karena bersikeras ingin mencari ayah tirinya, Wandi pun kabur.
Setelah dua bulan kabur, ia pun kembali menjadi pengamen hingga akhirnya ia ditemukan di Pasar Ikan dalam kondisi sakit. Rencananya, LPA Jakarta Utara bekerjasama dengan Polres Jakarta Utara akan mencari Tarmo, ayah tirinya yang bekerja sebagai kuli panggul di Tanah Abang, Jakarta Pusat.
“Hari ini baru kami bawa Wandi ke Polres, karena kemarin Wandi baru keluar dari rumah sakit,” jelas Rika Sutiyo, dari LPA Jakarta Utara.