You don't have javascript enabled. Good luck with that.
Pencarian
Tiket Habis, Ratusan Calon Penumpang Terlantar di Pelabuhan Tanjung Priok
.
photo Ika Meilani Untari - Beritajakarta.id

Kehabisan Tiket, Pemudik Terlantar di Pelabuhan Tanjung Priok

Lantaran kehabisan tiket kapal laut, ratusan calon penumpang yang ingin mudik ke kampung halamannya untuk merayakan Hari Raya Idul Fitri bersama keluarga menunpuk di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Akibatnya, para penumpang terlantar di Terminal Nusantara II karena tidak jelas jadwal keberangkatan kapal laut, khususnya tujuan Bangka Belitung.  

Waktu ditelepon mereka bilang masih ada, makannya kami langsung datang kesini. Tapi ternyata pas sampai tiket malah sudah habis

Sriyatun (44), salah satu penumpang tujuan Bangka Belitung mengatakan, ia terpaksa menunda keberangkatannya. Padahal, sehari sebelumnya ia telah menghubungi biro penjualan tiket mengenai ketersediaan tiket.  “Waktu ditelepon mereka bilang masih ada, makannya kami langsung datang ke sini. Tapi ternyata pas sampai tiket malah sudah habis,” keluh Sriyatun, warga Ciputat, Jakarta Selatan, Jumat (25/7).

Selama menunggu, kata Sriyatun, ongkos yang dikeluarkan bertambah. Terlebih, berbagai kebutuhan seperti makan dan minum di pelabuhan tidak ada yang gratis. “Air mineral saja sebotolnya Rp 7 ribu, belum lagi kalau harus ke kamar mandi, setiap kali masuk bayar Rp 2 ribu. Uang sudah habis disini, makanya saya pusing, tersiksa disini,” tuturnya.

Arus Mudik di Terminal Pulogadung Meningkat

Hal senada dikeluhkan Rohyana (57), calon penumpang asal Purwakarta ini juga mengaku kecewa dengan informasi yang ia dapat setelah sampai di Pelabuhan Tanjung Priok. Pasalnya, uangnya juga habis di jalan untuk membeli tiket bus. Biaya yang dikeluarkan selama di pelabuhan terbilang mahal.

Sementara itu, Joko, salah satu pihak jasa travel mengatakan, saat ini agen yang menyediakan kapal sudah tidak mengeluarkan tiket. Kapal Pelni juga tidak beroperasi.

“Agen tidak mau mengeluarkan. Kalau tahun lalu dibantu sama Pelni dua kapal, kalau kapal Pelni kan bisa mengangkut sampai 2.000 orang, tapi kalau kapal swasta hanya bisa 200 sampai 300 orang saja,” terang Joko.

Keterbatasan tiket, tambah Joko, salah satunya disebabkan tenggelamnya kapal Bangka Belitung karena kelebihan muatan beberapa waktu lalu. “Oleh karena itu kami terpaksa harus membatasi penumpang kapal, karena kami tidak ingin hal serupa terulang lagi,” tutupnya.



Berita Terkait
Berita Terpopuler indeks
  1. 30 Pohon Tabebuya Ditanam di Jalan Karet Pasar Baru Timur 2

    access_time17-01-2025 remove_red_eye1471 personBudhi Firmansyah Surapati
  2. 411.161 Wisatawan Kunjungi Kepulauan Seribu di Tahun 2024

    access_time18-01-2025 remove_red_eye1460 personAnita Karyati
  3. Dinas PPAPP Perkuat Pencegahan Pelecehan Seksual di Transportasi Publik

    access_time20-01-2025 remove_red_eye1183 personAldi Geri Lumban Tobing
  4. Petugas Padamkan Kebakaran di Mangga Besar XIII

    access_time21-01-2025 remove_red_eye1176 personBudhi Firmansyah Surapati
  5. Pemprov DKI Terima Hibah Dua Mobil Layanan Konseling

    access_time16-01-2025 remove_red_eye1112 personFolmer