You don't have javascript enabled. Good luck with that.
Pencarian
 Basuki : Kemendagri Masih Pakai Format APBD Lama
.
photo doc - Beritajakarta.id

Ahok Tolak APBD Gunakan Format Lama

Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) bersikukuh menggunakan format baru dalam pengajuan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI 2015, meskipun format tersebut ditolak Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Sebab, format baru tersebut menggunakan sistem e-budgeting sehingga tidak perlu lagi tanda tangan persetujuan pimpinan dewan sebagaimana format lama yang diinginkan Kemendagri.

Itu yang saya bilang, tidak ada APBD tandingan. Yang jadi persoalan kita sekarang, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) masih pakai format lama yang mesti ada tandatangan di setiap lembar anggaran oleh Ketua dan Wakil Ketua DPRD DKI

“Itu yang saya bilang, tidak ada APBD tandingan. Yang jadi persoalan kita sekarang, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) masih pakai format lama yang mesti ada tanda tangan di setiap lembar anggaran oleh Ketua dan Wakil Ketua DPRD DKI,” kata Basuki di Balaikota, Kamis (12/2).

Basuki mengatakan, pihaknya bersikukuh menolak memakai format lama dalam APBD DKI 2015, karena pengalaman selama dua anggaran sebelumnya yakni 2013 dan 2014, penggunaan format lama membuka peluang bagi oknum dewan untuk memasukkan program titipan ke dalam APBD DKI.

Februari, DKI Harap APBD 2015 Bisa Digunakan

“APBD 2013 dan 2014 kita ditipu. Sudah dibahas tapi coret lagi. Masa staf DPRD ketik masih dicampuri, makanya SKPD sering kaget. Kita tidak masukkan muncul, malah yang kita minta hilang,” ujarnya.

Alhasil, menurut Basuki, banyak program pembangunan yang diusulkan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di dalam APBD hilang mendadak. Karena itu, pihaknya memilih menggunakan sistem e-budgeting dalam penyusunan APBD DKI 2015 yang tidak membutuhkan tanda tangan persetujuan dari Ketua dan Wakil Ketua DPRD seperti format lama.

“Saya mau pakai e-budgeting saja karena tidak pakai tanda tangan mereka (pimpinan DPRD). Tapi, Mendagri tetap maksa pakai format yang lama. Saya tidak mau,” tegasnya.

Ia menjelaskan, persoalan tersebut telah dilaporkan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang ditindaklanjuti dengan menginstruksikan Menteri Koordinator Perekonomian Sofyan Djalil.

“Menko Perekonomian minta Mendagri mengikuti format e-budgeting DKI, karena ini akan menjadi model nasional. Kalau tidak, kita bisa ditipu lagi kayak dulu, sama saya dua tahun ditipu. Saya cuma lima tahun jadi gubernur,” jelasnya. 

Berita Terkait
Berita Terpopuler indeks
  1. Salip Jatim, Jakarta Pimpin Perolehan Medali Emas PON XXI

    access_time14-09-2024 remove_red_eye1222 personAldi Geri Lumban Tobing
  2. Klasemen Sementara PON XXI, Jakarta Terus Bayangi Jawa Timur

    access_time13-09-2024 remove_red_eye1117 personAldi Geri Lumban Tobing
  3. Warga Serbu Pasar Murah di Kelurahan Dukuh

    access_time18-09-2024 remove_red_eye1047 personNurito
  4. Ini Penerima DTKJ Award 2024

    access_time19-09-2024 remove_red_eye931 personTiyo Surya Sakti
  5. Kalahkan Juara Bertahan, Atlet Tarung Derajat Fariuddin Ishafahani Raih Emas di PON XXI

    access_time19-09-2024 remove_red_eye886 personAldi Geri Lumban Tobing