You don't have javascript enabled. Good luck with that.
Pencarian
Pasokan Air Minim, WTF Rusunawa Muara Baru Tak Maksimal
.
photo Budhi Firmansyah Surapati - Beritajakarta.id

Rusunawa Muara Baru Minim Pasokan Air Bersih

Water Treatment Facility (WTF) mobile yang ditempatkan di Rumah Susun Sewa Sederhana (Rusunawa) Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, belum berfungsi maksimal. Pasalnya, warga kerap kesulitan mendapatkan air bersih karena minimnya pasokan yang mengalir ke unit mereka.

Air bakunya diambil dari Waduk Pluit. Tapi penyakitnya, air di Waduk Pluit tidak stabil sehingga tidak maksimal menjadi sumber pasokan

Sejak mulai ditempati oleh warga relokasi bantaran Waduk Pluit, pada akhir 2014 lalu, instalasi pipa air bersih ke delapan blok yang baru dibangun tersebut belum tersambung ke pipa besar jaringan air bersih milik Perusahaan Air Minum (PAM) Jaya. Untuk memenuhi kebutuhan air bersih warga, sejak beberapa bulan terakhir ditempatkan satu unit WTF mobil dengan kapasitas 10 liter per detik.

Namun, karena minimnya pasokan air baku yang diambil dari Waduk Pluit, peralatan yang menggunakan teknologi mikro hidraulik tersebut tidak dapat berkerja maksimal. Setiap harinya, paling banyak dihasilkan sebanyak 7 liter per detik.

Maret, Refungsi Sisi Timur Waduk Pluit Dilanjutkan

Salah seorang penghuni di lantai I Blok 10 Rusunawa Muara Baru, Astinah (40) mengatakan, kurangnya pasokan air terjadi di setiap unit di delapan blok dengan jumlah sebanyak 800 unit. Tidak hanya minim, bahkan warga kerap kali mengeluhkan pasokan air terhadap unit terhenti selama beberapa hari.

"Ini sudah tiga hari tidak mengalir. Kata pengelolanya ada perbaikan, tapi ada juga yang bilang giliran. Kalau sudah begini kita terpaksa beli dari tukang air," keluhnya, Rabu (22/4).

Direktur Utama PAM Jaya, Sri Widayanto mengakui, kinerja WTF belum dapat memenuhi kebutuhan air bersih warga di 8 blok Rusunawa Muara Baru. Hal itu karena pasokan air baku dari sumbernya di Waduk Pluit, Penjaringan, minim.

"Air bakunya diambil dari Waduk Pluit. Tapi penyakitnya, air di Waduk Pluit tidak stabil sehingga tidak maksimal menjadi sumber pasokan," ujarnya.

Tidak maksimalnya pasokan, tambah Sri, karena kedalaman Waduk belum maksimal sehingga kualitas air pun tidak bersih karena tercampur lumpur. Selain itu, Waduk Pluit saat ini baru difungsikan sebagai pengendali banjir bukan sumber bahan baku, sehingga air yang masuk tidak ditampung melainkan langsung dialirkan ke laut. Dampaknya bila dipaksakan, air yang dihasilkan pun tidak maksimal atau terjadi kerusakan alat.

"Kendala lain ya gangguan hujan, angin dan pasokan listrik yang mengaliri WTF kadang mati. Ke depan kita akan berkoordinasi dengan PU Tata Air agar Waduk Pluit bisa maksimal menjadi sumber bahan baku," tandasnya.

Berita Terkait
Berita Terpopuler indeks
  1. Transjakarta Uji Coba Layanan 'Open Top Tour of Jakarta'

    access_time21-12-2024 remove_red_eye1535 personAldi Geri Lumban Tobing
  2. Kolaborasi Transjakarta - Telkomsel Tingkatkan Pelayanan bagi Pelanggan

    access_time19-12-2024 remove_red_eye1513 personAldi Geri Lumban Tobing
  3. Halte Simpang Pramuka dan Rawamangun Ditutup, Transjakarta Lakukan Penyesuaian Layanan

    access_time18-12-2024 remove_red_eye1119 personAldi Geri Lumban Tobing
  4. Kadishub Tegaskan Tidak Ada Penghapusan Layanan Transjakarta Setelah MRT Fase 2A Selesai

    access_time21-12-2024 remove_red_eye1076 personAldi Geri Lumban Tobing
  5. Semarak Christmas Carol di Jakarta Sambut Natal

    access_time18-12-2024 remove_red_eye1040 personDessy Suciati