You don't have javascript enabled. Good luck with that.
Pencarian
 Fakta, CISDI dan YLKI Gelar Aksi Dukung Cukai MBDK
.
photo Istimewa - Beritajakarta.id

Fakta, CISDI dan YLKI Gelar Aksi Dukung Cukai MBDK 

Forum Warga Kota Jakarta (Fakta) Indonesia bersama warga dan Koalisi PASTI yakni CISDI dan YLKI, Rabu (18/10), melakukan aksi dukungan kepada pemerintah untuk pengenaan cukai Minuman Berpemanis Dalam Kemasan (MBDK) demi kesehatan masyarakat.  

Kami akan serahkan surat dukungan kepada pemerintah 

Chief Research and Policy CISDI, Olivia Herlinda mengatakan, aksi dukungan yang digelar diawali penggalanqan massa  di titik kumpul yang telah ditentukan, lanjut menyanyikan lagu Indonesia Raya, lalu orasi dari Koalisi PASTI dan warga Jakarta.

"Kami akan serahkan surat dukungan kepada pemerintah beserta petisi online sebanyak kurang lebih 16.000 suara dukungan untuk penerapan cukai MBDK," ujar Olivia.

FAKTA Ajak Warga Kurangi Konsumsi Minuman Berpemanis Dalam Kemasan

Ia mengungkapkan, berdasarkan data World Health Organization (WHO) 2022 tercatat 41 juta orang meninggal akibat penyakit tidak menular (PTM)  atau setara dengan 74 persen angka kematian secara global.

Menurutnya, salah satu pemicu PTM adalah gaya hidup yang tidak sehat karena kurangnya konsumsi asupan bergizi dan mengkonsumsi sesuatu secara berlebihan seperti gula, garam dan lemak.

“Salah satu sumber gula yang berbahaya ketika dikonsumsi berlebihan dan mudah dijangkau adalah MBDK yang diproses cepat di tubuh menjadi lemak dan cadangan glukosa. Minuman ini tidak menyebabkan rasa kenyang, sehingga tidak mengurangi asupan makanan lain untuk mengurangi total kalori yang dikonsumsi," ungkapnya.

Sementara, lanjut Olivia, data Kementerian Perindustrian menyebutkan, pertumbuhan produksi minuman ringan meningkat dua kali lipat pada periode 2005 hingga 2014. Hal ini sejalan dengan jumlah kasus obesitas dan PTM  di Indonesia yang meningkat signifikan sepuluh tahun terakhir.

Olivia meyakini instrumen fiskal saat ini bisa menekan angka peningkatan tersebut adalah cukai yang berdampak pada kenaikan harga minuman berpemanis dalam kemasan. Sehingga diharapkan akan mengubah pola konsumen atau mendorong industri reformulasi produk menjadi lebih rendah gula.

"Dalam jangka panjang, diharapkan akan bisa membiasakan masyarakat mengkonsumsi minuman yang rendah pemanis," tuturnya.

Sementara, Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi menegaskan, pengenaan cukai MBDK adalah hal yang sangat mendesak untuk mendukung terwujudnya bonus demografi pada 2030 dan terwujudnya generasi emas 2045.

"Fenomena bonus demografi dan generasi emas tidak akan terwujud jika generasi mudanya sakit-sakitan, karena banyak mengkonsumsi rokok, dan minuman berpemanis. Kedua komoditas itu sangat adiktif dan menjadi pemicu utama penyakit tidak menular," tegasnya.

Untuk itu, menurut Tulus, pemerintah harus segera mengambil langkah demi menjamin perlindungan hak asasi manusia terhadap kesehatan, termasuk untuk melindungi anak -anak yang nantinya akan menjadi penopang bangsa menuju Generasi Emas 2045.

"Pengenaan cukai dapat menjadi salah satu langkah yang dapat diambil karena berfungsi sebagai pengendalian dan pengawasan terhadap barang - barang tertentu yang memiliki dampak negatif bagi masyarakat sesuai dengan UU 39 Tahun 2007," ungkapnya.  

Ketua Umum Fakta Indonesia, Ari Subagyo menambahkan, pengenaan cukai MBDK harus benar - benar diberlakukan pada 2024 guna mengurangi konsumsi produk MBDK, sebagai upaya pengurangan risiko obesitas dan penyakit tidak menular, terutama diabetes.

Ari mendorong sinkronisasi antar kementerian dan lembaga negara, agar memiliki pemahaman yang sama terkait kebijakan cukai produk MBDK serta tujuan kesehatan masyarakat yang harus dilakukan pemerintah.

"Penerimaan negara lewat pungutan cukai produk MBDK dapat dialokasikan untuk program kesehatan lain yang mendukung pencegahan PTM, serta membantu meringankan beban biaya kesehatan," tandasnya.

Berita Terkait
Berita Terpopuler indeks
  1. Relaunching Sirukim, Jamin Kemudahan dan Akuntabilitas Akses Rusunawa

    access_time27-05-2025 remove_red_eye1517 personDessy Suciati
  2. Optimalisasi Layanan Publik, Pramono Kenalkan Fitur Baru JAKI

    access_time28-05-2025 remove_red_eye1444 personDessy Suciati
  3. Rano Tegaskan Komitmen DKI Jamin Kesetaraan dan Kelola Keberagaman

    access_time27-05-2025 remove_red_eye1306 personBudhi Firmansyah Surapati
  4. Pramono-Rano Luncurkan 100 CCTV Keamanan Warga

    access_time28-05-2025 remove_red_eye944 personBudhi Firmansyah Surapati
  5. Komisi E Tinjau Proyek Rehabilitasi Empat Sekolah

    access_time28-05-2025 remove_red_eye942 personFakhrizal Fakhri

Hitung Mundur 22 Juni 2027

00
Hari
00
Jam
00
Menit
00
Detik