You don't have javascript enabled. Good luck with that.
Pencarian
 Dispusip Terima Naskah Kuno Serat Widyatama
.
photo Istimewa - Beritajakarta.id

Dispusip Terima Naskah Kuno Serat Widyatama

Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) Provinsi DKI Jakarta menerima naskah kuno berjudul Serat Widyatama, Senin (19/8).

" Kolaborasi dengan berbagai,"

Naskah ini diserahkan oleh Tim Tenaga Ahli Filologi yang dipimpin oleh Rias Antho Rahmi S, kepada Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi DKI Jakarta, Firmansyah.

Firmansyah menyambut baik proses serah terima ini, sebagai bentuk pengembangan koleksi etnis nusantara serta pelaksanaan amanat Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan, yang juga diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2014.

Dispusip Evaluasi Pengawasan Kearsipan BUMD dan Perusahaan

Dikatakan Firmansyah, pentingnya sinergi dalam upaya pelestarian naskah kuno, yang tidak hanya mengandung nilai sejarah yang tinggi tetapi juga mencerminkan peradaban bangsa yang telah ada sejak lama.

Ia menyampaikan,perkembangan suatu naskah, sejak awal penciptaannya, selalu melibatkan media tertentu, seperti kertas. Media tersebut dapat mengalami kerusakan seiring berjalannya waktu, sehingga diperlukan upaya perlindungan dan konservasi yang efektif.

"Kami memiliki laboratorium kearsipan, termasuk unit yang khusus mengkonservasi arsip-arsip lama. Kolaborasi dengan berbagai pihak menjadi sangat penting untuk melindungi, melestarikan dan menggali nilai-nilai yang terkandung dalam naskah kuno ini, sehingga dapat diteruskan kepada generasi mendatang," ujar Firmansyah, di Gedung Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi DKI Jakarta, Jalan Perintis Kemerdekaan, Pulogadung, Jakarta Timur.

Ia menjelaskan, pentingnya naskah kuno bukan hanya karena usianya, tetapi lebih pada nilai sejarah dan peristiwa yang diabadikan di dalamnya. Menurutnya, naskah-naskah ini menjadi refleksi atas peradaban tinggi yang telah dimiliki oleh bangsa Indonesia sejak dahulu.

Meskipun budaya Indonesia lebih dominan sebagai budaya tutur, peninggalan-peninggalan seperti naskah kuno menunjukkan betapa luar biasanya warisan peradaban yang dimiliki.

Firmansyah mengatakan, penyerahan naskah kuno ini diharapkan dapat memicu semangat bagi generasi penerus untuk menggali dan melestarikan warisan budaya yang ada, serta menginspirasi mereka untuk terus berkarya demi masa depan bangsa.

Ia menjelaskan, penyerahan naskah kuno ini perlu menjadi bagian dari program berkelanjutan, agar generasi sekarang dan mendatang dapat menikmati hasil karya para pendahulu dan terinspirasi untuk terus menulis.

“Kalau naskah kuno ini hanya menjadi koleksi dan isi dalamnya tidak kita ketahui, tidak jadi apa-apa. Tapi ketika ini diterjemahkan ditransformasikan menjadi sebuah informasi inilah menjadi tugas Dispusip bekerjasama dengan para ahli naskah kuno untuk menggali informasi terdahulu untuk diinformasikan ke generasi ke depan. Bagaimana kita terus menggali supaya ini menjadi bagian penting historical pembangunan Pemprov DKI Jakarta,” ungkapnya.

Kepala Bidang Deposit dan Pengembangan Perpustakaan Dispusip DKI Jakarta, Eka Nuretika Putra mengatakan, Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan dan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2014 mengatur penyimpanan, perawatan, pelestarian dan pemanfaatan kekayaan naskah nusantara.

Ia menyampaikan, langkah ini juga bertujuan melindungi naskah kuno dari ancaman, dengan mendaftarkan naskah tersebut ke Perpustakaan Provinsi dan Perpustakaan Nasional. Eka menjelaskan, proses perolehan naskah kuno ini melibatkan berbagai kegiatan, termasuk ekspedisi dan penelusuran yang dilakukan dari Jakarta hingga Yogyakarta.

“Mendapatkan naskah kuno bukanlah tugas yang mudah. Diperlukan waktu dan tenaga yang tidak sedikit. Kegiatan ini merupakan bagian dari amanah Undang-Undang Perpustakaan serta implementasi dari program Pembinaan Perpustakaan dan Pelestarian Koleksi dan Naskah Kuno yang dijalankan oleh Dispusip,” ucapnya.

Ia mengatakan, naskah Serat Widyatama yang diterima ini merupakan hasil kolaborasi dengan para ahli filologi dan menjadi cikal bakal koleksi naskah kuno yang berhasil dihimpun oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan DKI Jakarta.

“Kami berharap ini menjadi langkah awal, dan ke depannya akan ada lebih banyak naskah yang dapat dijadikan koleksi Dinas Perpustakaan dan Kearsipan," tambahnya.

Lebih lanjut, kegiatan ini diharapkan dapat menjadi pemicu bagi langkah-langkah berikutnya seperti berkolaborasi dengan Pegiat Literasi Santri Nulis untuk menerjemahkan dan mengungkap isi naskah kuno yang belum pernah diterjemahkan atau diketahui sebelumnya.

Naskah ini diharapkan dapat menjadi daya tarik koleksi yang akan dipamerkan di Perpustakaan Kuningan, yang rencananya akan dibuka kembali dalam waktu dekat. Dengan adanya naskah kuno di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan ini, diharapkan menjadi langkah positif untuk pengembangan koleksi di masa mendatang.

"Kami sangat mengapresiasi keberhasilan dalam mengamankan dan menyelamatkan naskah kuno ini di tempat yang layak. Naskah ini juga telah diuji keasliannya dan berdasarkan informasi terakhir, ini adalah naskah tunggal yang belum memiliki salinan atau duplikat di tempat lain," tandasnya.

Berita Terkait
Berita Terpopuler indeks
  1. Salip Jatim, Jakarta Pimpin Perolehan Medali Emas PON XXI

    access_time14-09-2024 remove_red_eye1229 personAldi Geri Lumban Tobing
  2. Ini Penerima DTKJ Award 2024

    access_time19-09-2024 remove_red_eye1160 personTiyo Surya Sakti
  3. Klasemen Sementara PON XXI, Jakarta Terus Bayangi Jawa Timur

    access_time13-09-2024 remove_red_eye1130 personAldi Geri Lumban Tobing
  4. Kalahkan Juara Bertahan, Atlet Tarung Derajat Fariuddin Ishafahani Raih Emas di PON XXI

    access_time19-09-2024 remove_red_eye1123 personAldi Geri Lumban Tobing
  5. Warga Serbu Pasar Murah di Kelurahan Dukuh

    access_time18-09-2024 remove_red_eye1062 personNurito