You don't have javascript enabled. Good luck with that.
Pencarian
pkl_pinggir_jalan_ruwet.jpg
....
photo doc - Beritajakarta.id

Dishub Kewalahan Atasi Macet Tanah Abang

Memasuki hari ketujuh Ramadhan, kemacetan di kawasan Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat makin parah. Warga tumpah ruah di pasar tekstil terbesar di Indonesia tersebut untuk berburu baju-baju muslim, pakaian shalat hingga kurma. Mulai dari Pasar Blok A, Blok B, Blok G, Blok F, Pasar Metro, Thamrin City hingga kawasan pedagang kaki lima. Beragam upaya sudah dilakukan Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta untuk mengurai kemacetan, mulai dari penertiban parkir liar hingga merazia angkutan umum, namun hasilnya belum menggembirakan.

Masalah lalu lintas di Tanah Abang itu rumit. Soalnya sudah terkombinasi sama beberapa permasalahan

Kepala Dishub DKI, Muhammad Akbar mengakui, pihaknya kewalahan mengatasi kemacetan di Tanah Abang. Pasalnya akar persoalannya sangat rumit dan kompleks. Selain itu, selama Ramadhan ini, volume kendaraan yang melintas di ruas jalan tersebut makin melonjak. Belum lagi aktifitas bongkar muat kendaraan ekspedisi juga meningkat.

"Masalah lalu lintas di Tanah Abang itu rumit. Soalnya sudah terkombinasi sama beberapa permasalahan," kata Akbar melalui sambungan telepon, Sabtu (5/7).

Jam Kemacetan Jakarta Berubah Selama Ramadhan

Akbar menjelaskan, persoalan lain yang menjadi biang keladi kemacetan kawasan Pasar Tanah Abang yakni keberadaan parkir liar serta perilaku buruk sopir angkot dan pengojek yang kerap mangkal di bahu jalan. "Makanya kita sering lakukan operasi cabut pentil kepada kendaraan yang melanggar. Namun efeknya belum 100 persen membuat mereka jera," ujarnya.

Dari pantauan beritajakarta.com, sejumlah pejalan kaki di sekitar Pasar Tanah Abang agak sulit mencari jalan keluar di antara mobil-mobil yang mengalami kemacetan. Terutama di depan Blok A dan Blok B. Mobil pribadi, kendaraan umum seperti Mikrolet dan bus, serta Metro Mini, kendaraan bermotor, troli pengangkut barang belanjaan, dan pejalan kaki, semua tumplek dalam kebisingan bunyi klakson mobil dan motor.

Pengamat Perkotaan, Yayat Supriyatna membenarkan, kemacetan di kawasan Pasar Tanah Abang sudah sangat kompleks dan rumit. Namun hal itu dinilai tidak akan terjadi apabila dinas terkait melakukan upaya pencegahan. "Seharusnya sebelum puasa, Dinas Perhubungan DKI membuat rekayasa lalu lintas agar kawasan itu bisa lebih tertata," tuturnya.

Karena tak ada antisipasi, lanjut Yayat, kemacetan di kawasan Pasar Tanah Abang menjadi kian rumit. Imbasnya,Dinas Perhubungan DKI tidak bisa melakukan apa-apa karena persoalan yang terjadi di lapangan sudah terlalu kompleks.

Yayat mengungkapkan, tindakan pencegahan lain yang bisa dilakukan salah satunya dengan mensterilkan kawasan Pasar Tanah Abang dari kendaraan pribadi. Misalnya dengan membuat park dan ride dalam jarak lima kilometer dari kawasan tersebut. "Melalui cara demikian, kawasan Tanah Abang tidak akan separah ini meski ada Angkutan Perbatasan Terintegrasi Busway (APTB)," lanjutnya.

Berita Terkait
Berita Terpopuler indeks
  1. Kolaborasi Transjakarta - Telkomsel Tingkatkan Pelayanan bagi Pelanggan

    access_time19-12-2024 remove_red_eye1436 personAldi Geri Lumban Tobing
  2. Pemprov DKI Tetapkan UMSP 2025, Ini Rinciannya

    access_time16-12-2024 remove_red_eye1342 personFolmer
  3. Operasi Modifikasi Cuaca Efektif Kurangi Curah Hujan di DKI

    access_time16-12-2024 remove_red_eye1267 personBudhi Firmansyah Surapati
  4. Transjakarta Uji Coba Layanan 'Open Top Tour of Jakarta'

    access_time21-12-2024 remove_red_eye1205 personAldi Geri Lumban Tobing
  5. Pemprov DKI Raih Penghargaan Indeks Reformasi Hukum dari Kementerian Hukum RI

    access_time16-12-2024 remove_red_eye1110 personFolmer