135 Warga & PKL Jalani Sidang Yustisi di Jakpus
Sebanyak 135 warga dan pedagang kaki lima yang kepergok membuang sampah sembarangan serta berjualan di lokasi terlarang, menjalani sidang yustisi yang digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Jumat (27/2).
Operasi yustisi ini untuk menimbulkan efek jera. Dari 44 kelurahan di Jakarta Pusat, masing-masing ada dua titik pengamatan
Ratusan warga dan PKL tersebut terjaring operasi yustisi yang dilaksanakan Pemkot Administrasi Jakarta Pusat mulai Jumat (20/2) hingga Jumat (27/2) pagi. Razia ini diharapkan dapat menimbulkan efek jera di masyarakat agar tidak membuang sampah sembarangan atau beerjualan di lokasi terlarang.
180 Warga dan PKL Ikuti Sidang YustisiBerdasarkan informasi yang diperoleh, dari 135 warga dan PKL yang terjaring, tercatat 27 orang tidak menghadiri sidang. Umumnya pelanggar dikenakan denda sebesar Rp 100 ribu.
"Operasi yustisi ini untuk menimbulkan efek jera. Dari 44 kelurahan di Jakarta Pusat, masing-masing ada dua titik pengamatan. Kalau sudah tertib maka akan pindah ke lokasi baru. Begitu seterusnya sampai warga memiliki kesadaran untuk tidak membuang sampah dan berjualan di tempat sembarangan,” kata Mangara Pardede, Walikota Jakarta Pusat.
Kepala Satpol PP Jakarta Pusat, Yadi Rusmayadi menambahkan, untuk warga yang membuang sampah paling banyak dari Kecamatan Menteng sebanyak 14 orang, sedangkan sisanya Kecamatan Johar 2 orang, Tanah Abang 2 orang, Gambir 2 orang, Cempaka Putih 1 orang dan Kecamatan Kemayoran 1 orang. Sedangkan PKL yang terjaring mayoritas berjualan di Senen dan Tanah Abang.